Dua Tahanan Politik Myanmar Dijatuhi Hukuman 75 dan 90 Tahun Penjara
Pengadilan di Myanmar menjatuhi hukuman penjara 75 tahun dan 90 tahun terhadap dua anggota partai politik Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada Selasa (9/11) setelah memutuskan mereka bersalah terkait korupsi.
Pengadilan di Myanmar menjatuhi hukuman penjara 75 tahun dan 90 tahun terhadap dua anggota partai politik Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada Selasa (9/11) setelah memutuskan mereka bersalah terkait korupsi. Hal ini disampaikan pengacara dua politikus tersebut.
NLD adalah partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi, pemimpin pemerintahan sipil yang digulingkan. NLD menang telak dalam pemilu pada November 2020, namun dituduh curang oleh militer dan digulingkan melalui kudeta pada 1 Februari.
-
Apa yang dilakukan Maudy Ayunda di Kalimantan? Lebih Sering Berada di Desa Rumbih Selama di sana, istri Jesse Choi ini lebih sering berada di Desa Rumbih yang terletak sekitar 2 jam perjalanan dengan mobil dari Sintang.
-
Siapa Aty Kodong? Aty Kodong dikenal sebagai runner-up Dangdut Academy yang berhasil meningkatkan perekonomiannya.
-
Kapan Ayu Ting Ting merayakan HUT Kemerdekaan RI? Hari ini seperti biasa setiap tahun, kami berkumpul dengan warga di dekat rumah untuk merayakan 17-an.
-
Kapan Kadek Devi mendampingi suaminya? Kadek Devi menunjukkan pesona yang memikat saat mendampingi Dewa Yoga yang baru saja menyelesaikan Sespimmen 63 Polri di Lembang, Bandung.
-
Kapan Soeharto dipanggil 'monyet'? Saat Perang kemerdekaan, Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan Mayor Soeharto untuk bertahan di puncak sebuah bukit yang strategis.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
Hukuman ini merupakan hukuman paling berat sejauh ini bagi puluhan politikus NLD yang ditangkap setelah kudeta.
Pengacara para politikus, Zaw Min Hlaing mengatakan, mantan menteri perencanaan negara bagian Kayin, Than Naing divonis bersalah oleh pengadilan negeri atas enam dakwaan korupsi dan dijatuhi hukuman 90 tahun penjara.
Terdakwa kedua, Nan Khin Htwe Myint (67) merupakan mantan kepala menteri negara bagian Kayin dan petinggi di NLD, dihukum 15 tahun penjara untuk setiap satu dari lima dakwaan sehingga totalnya menjadi 75 tahun.
Suu Kyi juga sedang menjalani sidang dakwaan korupsi dan dakwaan pidana lainnya yang menurut pendukungnya bertujuan untuk mendiskreditkannya dan melegitimasi kudeta militer. Dakwaan yang dijatuhkan pada Suu Kyi bisa mencegahnya mencalonkan diri dalam pemilu yang direncanakan militer pada 2023.
Dikutip dari Al Arabiya, Rabu (10/11), Nan Khin Htwe Myin merupakan anggota Komite Eksekutif Pusat NLD dan veteran aktivis pro demokrasi yang pernah ditangkap pada 1974 selama unjuk rasa mahasiswa di bawah pemerintahan militer sebelumnya. Salah satu politikus perempuan ternama ini ditangkap setidaknya dua kali sebelum dia menang pemilu untuk parlemen negara bagian pada 2012 dan 2015, setelah dia ditunjuk sebagai kepala menteri. Dia dikenal sebagai kolega dekat Suu Kyi.
Dia ditangkap tentara pada 2 Februari dan ditempatkan dalam tahanan rumah, di mana dia melalui siaran langsung menyerukan pembangkangan publik untuk menentang kudeta. Dia kemudian dipenjara pada 8 Februari.
Salah satu dakwaan korupsi Nan Khin Htwe terkait dugaan penyalahgunaan dana pemerintah untuk pengobatan medis setelah dia terluka dalam kecelakaan mobil pada 2017.
Dalam empat kasus lainnya, dia dan rekannya Than Naing didakwa melakukan penyelewengan dan penyalahgunaan dana. Keduanya divonis melakukan penghasutan kerusuhan setelah kudeta militer dan dihukum dua tahun penjara.
Pengacaranya mengatakan, Nang Khin Htwe Myint dalam keadaan sehat di penjara Hpa-an, ibu kota negara bagian Kayin, tapi berat badannya turun.
“Kepala menteri mengirim pesan kepada rakyat agar selalu bersatu, berusahan bersama-sama untuk melahirkan serikat federal yang demokratis dan untuk berpartisipasi bersama dalam mengatasi kejahatan militer,” jelasnya.
(mdk/pan)