Empat hal yang disorot media asing dari macet horor 'Brexit'
Kemacetan di tol Brebes disebut sebagai kemacetan terparah sejagat.
Antrean kendaraan parah yang terjadi di pintu keluar tol Brebes Timur hingga menewaskan pengguna jalan yang mengantre, rupanya menarik perhatian berbagai media asing.
Koran Inggris Daily Mail, metro.co.uk, Asian Correspondent, dan stasiun televisi Singapura Channel News Asia ramai-ramai memberitakan 'Brexit' di Indonesia.
Brexit atau Brebes Exit ini benar-benar mencengangkan. Bagaimana tidak? Kendaraan mengular sepanjang lebih dari 20 kilometer.
Insiden macet ini bermula dari para pengguna jalan yang berhenti membeli bahan bakar motor (BBM) di pom bensin. Semakin banyak mobil dan motor yang membeli bensin, menjadi penyebab macet di tol ini.
Selain itu, adanya pengemudi yang bandel melawan arus juga menjadi salah satu penyebab kemacetan terjadi.
Beberapa hal disorot tajam oleh media-media asing ini. Ingin tahu apa saja? Berikut berita yang dirangkum merdeka.com:
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Rujak Soto Mbok Mbret? Perpaduan rujak dan soto ini memberikan sensasi rasa unik bagi penikmatnya.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan pentol ayam matang? Masak pentol bakso sampai mengapung.
-
Kapan kroket kentang dianggap matang? Goreng kroket dengan minyak yang cukup panas dan banyak sampai berwarna keemasan, lalu angkat dan tiriskan minyaknya.
Banyaknya korban tewas
Sedikitnya 18 orang tewas dalam kemacetan parah yang terjadi di pintu keluar tol Brebes Timur. Korban tewas diduga kelelahan karena macet yang sangat panjang.
Koran Inggris Daily Mail melansir media lokal Indonesia, menyebutkan kelelahan dan serangan jantung menjadi penyebab utama korban tewas.
"Kelelahan dan kekurangan cairan dapat berdampak fatal, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua dan mereka yang memiliki penyakit kronis (hipertensi, diabetes atau jantung," ujar Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI Achmad Yurianto.
"Ditambah kondisi kabin kendaraan yang kecil, tertutup dan pemakaian AC yang terus menerus. Hal ini akan menurunkan kadar oksigen dan meningkatkan CO2," tambah dia.
Disebutkan Daily Mail, 13 korban tewas pada hari yang sama.
"Media lokal melaporkan 13 orang meninggal di hari yang sama dalam wilayah Brebes, namun Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan dalam tiga hari 18 orang tewas," tulis media asal Inggris tersebut.
Horornya antrean kendaraan
Asian Correspondent menyebutkan, macet yang terjadi di Indonesia, khususnya di pintu keluar tol Brebes Timur, sangat horor. Pasalnya antrean kendaraan mencapai 20 kilometer panjangnya.
Dikutip dari media asing tersebut, polisi Indonesia menyebutkan, panjangnya antrian kendaraan menyebabkan pemudik harus menunggu hingga setidaknya 20 jam.
"Laporan berbeda dari para pemudik, mereka harus rela menunggu setidaknya hingga 35 jam," tulis Asia Correspondent dalam artikelnya yang bertajuk 'Indonesia: 18 die from fatigue, accidents during day-long 'horor' traffic jam'.
Seorang pemudik, Adven Jose menyebutkan, macet kali ini membuat pengemudi kendaraan sampai tertidur.
"Wah, benar-benar parah ini, jalannya pelan banget dan sampai matikan mesin. Ini juga sampai orang-orang tidur di mobil dan anak-anak sampai main-main di pinggir jalan," ungkapnya.
Cuaca yang panas
Cuaca yang panas menyebabkan banyak orang kelelahan. Hal ini yang menjadi penyebab banyaknya pemudik tewas dalam perjalanan menuju kampung halaman yang melewati tol Brebes Timur.
"Suhu yang tinggi ditambah gas pembuangan dari kendaraan menjadi salah satu penyebab kematian," tulis koran Inggris Daily Mail.
Meski ada posko kesehatan, namun dirasa tetap kurang mengingat banyaknya kendaraan yang menumpuk di wilayah Brebes tersebut.
Akibat insiden antrean panjang kendaraan ini, 18 orang tewas karena kelelahan.
Macet terburuk di dunia
Koran Inggris Daily Mail dan stasiun televisi Singapura Channel News Asia menyebutkan kemacetan yang terjadi di Indonesia, tepatnya pintu keluar tol Brebes Timur.
Antrean kendaraan di pintu keluar tol ini mencapai 20 kilometer. Tak hanya kendaraan yang menumpuk, akibat macet ini pula, 18 orang tewas dalam perjalanan menuju kampung halaman.
"Inikah macet terparah sejagat? 18 pemudik tewas selama tiga hari setelah terjebak kemacetan di jalan tol Indonesia yang dinamakan Brexit," seperti dikutip dari judul artikel Daily Mail.
Akibat kemacetan itu, PT Pertamina menyiapkan pasukan motor untuk melayani penjualan bahan bakar minyak (BBM) kemasan pada pemudik yang terjebak macet di ruas tol Pejagan-Brebes Timur. Pasukan ini memperkuat pasukan sebelumnya yakni empat mobil pick up dengan muatan 1,5 kiloliter (KL) mondar-mandir menyisir masyarakat yang perlu BBM.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan metode mobilisasi mobil kecil/pick up bermuatan Pertalite dan Dexlite dalam drum telah cukup membantu. Namun, kata Wianda, dalam perkembangannya lalu lintas mulai padat sehingga perlu langkah alternatif lain untuk memasok BBM untuk masyarakat.
Wianda mengatakan berbagai langkah, seperti pengawalan untuk Tanki BBM oleh Kepolisian untuk memecah kemacetan, penyediaan kantong-kantong BBM di SPBU yang diproyeksikan menjadi tempat masyarakat mengisi BBM telah dijalankan.
Jumlah SPBU yang menjual BBK kemasan di Brebes juga ditambah menjadi sembilan unit. Pertamina, katanya, juga menyiapkan kios Pertamax di rest area KM 252 di area Pejagan.