Empat kisah paling miris ibu tega jual anak sendiri
Mereka seolah tidak merasakan ikatan batin saat mengandung anak-anaknya.
Sosok ibu, seperti juga ayah, bertanggung jawab merawat dan membesarkan anak-anaknya dari lahir hingga ke dewasa, sampai dengan mereka bisa merawat dirinya sendiri. Jasa seorang ibu memang tidak dapat tergantikan oleh siapa pun.
Namun bagaimana bila seorang ibu yang seharusnya menjadi pelindung malah melakukan hal sebaliknya? Seperti empat cerita berikut, mereka tega menjual anak demi meraup keuntungan pribadi. Malah, saat memiliki anak perempuan yang masih perawan, mereka bisa mendapat keuntungan lebih banyak.
Berikut lima kisah ibu keji jual anak sendiri yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber:
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Bagaimana Lempeng India terbelah menjadi dua? Delaminasi berarti bagian lempeng yang lebih tinggi akan menjelaskan ketinggian Tibet yang sangat tinggi, sedangkan bagian yang lebih rendah akan turun menjadi mantel bumi.
-
Mengapa Nursyah suka menari ala India? Hal ini tidak terlepas dari kecintaannya pada musik dangdut dan Bollywood.
-
Spesies manusia purba baru apa yang ditemukan di China? Spesies baru ini diidentifikasi sebagai HLD 6 ini dikaitkan dengan jenis manusia purba yang sama sekali baru.
-
Apa yang dimaksud dengan peribahasa China bijak? Peribahasa China Bijak 1. "Jangan takut tumbuh perlahan, takutlah hanya berdiri diam." 2. "Ada dua jenis manusia sempurna: mereka yang sudah mati, dan mereka yang belum lahir." 3. "Makin banyak kamu berkeringat dalam latihan, makin sedikit kamu berdarah dalam pertempuran." 4. "Kau mendapatkan apa yang kau bayar." 7. "Pilih pekerjaan yang kamu sukai dan kamu tidak akan pernah harus bekerja sehari pun dalam hidupmu." 8. "Jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya." 9. "Perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama." 10. "Kesempatan mengetuk pintu hanya sekali."
Ibu di China jual anak demi pengobatan kanker putri kembarnya
Meng Xiangyan, 29 tahun, ibu di Kota Qingdao, sebelah timur Provinsi Shandong, China, ingin menjual anak laki-lakinya demi pengobatan kanker putri kembarnya.
Dia membawa anak laki-lakinya ke sebuah jalan dan sambil duduk jongkok memajang kertas karton bertuliskan pelelangan anaknya kepada pembeli dengan harga tertinggi, seperti dilansir tabloid Mirror, Selasa (6/1/2015).
"Selama setahun lalu kami punya keluarga bahagia dengan anak laki-laki dan dua anak kembar. Tapi semua itu berubah ketika putri saya didiagnosa mengidap leukaemia Agustus lalu. Kami terpaksa mengeluarkan semua tabungan dan meminjam kanan-kiri dari teman atau kerabat," kata Meng.
Tapi rupanya semua uang itu masih belum cukup dan dia berharap bisa mendapat tambahan uang dengan menjual anak laki-lakinya. Menurut dokter putri mereka bisa meninggal jika tidak diberi perawatan.
Meng dan suaminya sudah menjual apartemen beserta isinya. Mereka kini tinggal di sebuah rumah kecil berukuran 10 x 10 meter dekat dengan tempat perawatan kanker anaknya. Meng juga berusaha tetap menghangatkan rumah kecil mereka supaya kedua putrinya tidak kedinginan selama menjalani kemoterapi untuk mengobati kankernya.
Bulan lalu seorang ibu lain di China juga menjual anaknya masih bayi di jalan Kota Fuzhou. Dia hendak membayar ongkos pengobatan suaminya senilai Rp 200 jutaan.
Ibu melarat di India jual bayinya seharga Rp 2,5 juta
Gauri Shah, 32 tahun, perempuan miskin tinggal di sebuah desa di Jalpaiguri, sebelah barat Bengal, India, dicampakkan oleh suaminya ketika dia hamil delapan bulan. Saat itu Shah sedang hamil anak keempat.
Saking miskinnya dia lalu menjual bayinya yang baru lahir itu seharga Rp 2,5 juta kepada pasangan tidak punya anak, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (6/6/2014). Shah kini tinggal bersama ketiga putrinya berusia tiga hingga delapan tahun.
Shah melahirkan bayinya pada 25 Mei lalu. Karena merasa tidak sanggup membesarkan anaknya dia lalu menjual bayinya yang belum diberi nama itu tujuh hari kemudian.
Namun kabar itu beredar cepat di seantero desa dan pemerintah setempat cepat mengambil tindakan untuk menyelamatkan bayi itu.
Namun Shah menolak mengambil kembali anaknya itu hingga akhirnya bayi itu dirawat di panti asuhan.
Shah selama ini hidup dengan mengandalkan ibunya yang berusia 70 tahun. Ibunya menjadi pengemis di jalanan.
Shah mengatakan dia tidak menyesal telah menjual bayinya karena menurut dia itu keputusan terbaik bagi bayi dan ketiga putrinya.
"Suami saya meninggalkan saya ketika saya hamil delapan bulan. Kami bergantung dari pendapatan ibu saya yang mengemis. Saya tak punya uang buat membesarkan bayi saya," kata Shah.
"Setelah saya keluar dari rumah sakit pasangan tidak punya anak mendatangi saya dan meminta saya memberikan bayi saya demi uang Rp 2,5 juta. Saya tak punya pilihan lain. Saya menerimanya. Saya kira anak saya akan punya hidup lebih baik dengan mereka."
Pemerintah kini memberi Shah waktu 60 hari
untuk berpikir apakah dia akan menerima bayinya kembali. Jika tidak maka bayinya akan diadopsi.
Tega nian, ibu ini jual keperawanan anaknya seharga Rp 1,2 juta
Margarita de Jesus Zapata, ibu asal Kolombia yang tega menjual keperawanan anaknya yang masih remaja. Ibu ini menjual keperawanan anaknya senilai 300.000 Peso Kolombia (setara Rp 1,2 juta).
Ibu ini ditangkap polisi karena salah satu dari 13 anak perempuannya melaporkan kepada otoritas keamanan setempat. Dia mengatakan, bersama dengan saudara perempuan lainnya dijual oleh ibu kandung mereka ke dunia prostitusi.
Seorang dari mereka bahkan disuruh menggugurkan kandungannya, usai dia merasa seperti hamil.
Seorang langganan Zapata mengaku membayar senilai 300.000 peso untuk keperawanan anak Zapata. Pria yang bernama Tito Conrlio Daza juga ditangkap dan dipenjara selama 12 tahun.
Dilansir dari surat kabar Mirror, Rabu (6/4), beberapa anak perempuan Zapata mengatakan memiliki bukti untuk melawan ibu mereka. Mereka mengaku mulai dijual ibu kandungnya pada usia 12.
"Sangat menyakitkan jika ibu kandung sendiri melakukan hal ini (jual keperawanan anak)," ujar kepala polisi Carlos Melendez.
"Sang anak harus menanggung beban sangat berat, malu, dan tidak berdaya melawan nafsu para lelaki bejat. Ini merupakan tindakan kekerasan seksual terhadap anak," lanjut dia.
Akibat dari perbuatannya, Zapata ditangkap polisi dan sudah dijatuhi hukuman 22 tahun bui.
Hal semacam ini sering terjadi di ibu Kota Bogota, Kolombia. Sebulan belakangan, 10 remaja dijual kepada para pelancong. Para turis asing 'mengambil' keperawanan gadis-gadis itu disejumlah kota terkenal di salah satu negara Amerika Tengah tersebut.
Ibu di China jual empat anaknya demi bertahan hidup
 Seorang perempuan buta asal Provinsi Sichuan, China bernama Du Xiurong tega menjual empat dari enam buah hatinya. Dia terpaksa melakukan itu sebab tak sanggup membiayai mereka.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (31/5/2013), Xiurong juga putus asa lantaran suaminya hanya buruh kasar dengan penghasilan tidak pernah tetap, itu pun termasuk kecil dan tidak cukup untuk menghidupi keluarga mereka. Dia menjual anak-anaknya tujuh tahun terakhir, tiga perempuan dan satu lelaki. Xiurong hanya mempertahankan dua anak paling tua.
Xiurong mengatakan hati kecilnya tidak ingin ini terjadi namun tidak ada pilihan lain. Dia ingin anak-anaknya mendapat keluarga lebih baik dan kehidupan layak. "Aku tidak menjual mereka. Aku memberikannya pada pasangan tidak memiliki anak. Aku hanya meminta uang sebagai ongkos saat mengandung mereka," ujarnya.
Perempuan ini mendapat uang total Rp 15,9 juta dari hasil penjualan empat anaknya. Dia selalu menyalahkan penglihatannya buruk membuatnya tidak berdaya melakukan apapun demi meningkatkan kualitas hidup.