Enam Bulan Setelah Kena Covid, Orang Makin Berisiko Terkena Pembekuan Darah
Enam bulan setelah infeksi Covid, ada peningkatan risiko mengalami pembekuan darah yang parah, menurut penelitian dari Swedia.
Enam bulan setelah infeksi Covid, ada peningkatan risiko mengalami pembekuan darah yang parah, menurut penelitian dari Swedia.
Penelitian itu menemukan orang dengan Covid parah, dan mereka yang terindeksi selama gelombang pertama, paling berisiko tinggi mengalami pembekuan darah.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara yang paling efektif untuk mencegah penularan Flu Singapura? Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan flu Singapura.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Bagaimana cara menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari sakit? Berikut beberapa cara menjaga pola hidup sehat dalam Islam. 1. Makan Sehat dan Seimbang Islam mendorong umatnya untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi.
-
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet? "Pola hidup sehat dengan menjaga asupan gizi dan kebersihan tangan serta tidak berkontak dengan pasien yang mengalami infeksi ini, dan tidak menggunakan barang bersama merupakan hal yang penting diperhatikan," ujar Hanny dilansir dari Antara.
Temuan ini menyoroti pentingnya divaksinasi Covid-19, menurut para peneliti, dikutip dari BBC, Jumat (8/4).
Pembekuan darah juga bisa terjadi setelah vaksinasi tapi risiko jauh lebih kecil, menurut sebuah penelitian di Inggris.
Orang yang pernah terinfeksi Covid-19 lebih mungkin mengalami pembekuan darah, khususnya pasien yang dirawat di rumah sakit. Para ilmuwan ingin menemukan kapan risiko itu kembali ke tingkat normal.
Para peneliti menelusuri kesehatan 1 juta orang yang positif Covid antara Februari 2020 dan Mei 2021 di Swedia, dan membandingkan mereka dengan 4 juta orang dalam kelompok umur dan jenis kelamin yang sama yang belum pernah positif Covid.
Setelah infeksi Covid, mereka menemukan meningkatnya risiko pembekuan darah di kaki atau atau deep vein thrombosis (DVT), sampai tiga bulan, pembekuan darah di paru-paru sampai enam bulan, dan pendarahan internal seperti stroke sampai dua bulan.
Ketika para peneliti membandingkan risiko pembekuan darah setelah Covid dengan tingkat risiko normal, mereka menemukan: empat dari 10.000 pasien Covid mengalami DVT dibandingkan dengan satu orang dari setiap 10.000 orang yang tidak terinfeksi Covid; sekitar 17 dari setiap 10.000 pasien Covid mengalami pembekuan darah di paru-paru dibandingkan dengan kurang dari 1 dari setiap 10.000 orang yang tidak terinfeksi Covid.
Penelitian tersebut, diterbitkan BMJ, mengatakan meningkatnya risiko pembekuan darah lebih tinggi saat gelombang pertama pandemi daripada gelombang-gelombang berikutnya, kemungkinan karena meningkatnya pengobatan selama pandemi dan pasien berusia lebih tua mulai divaksinasi pada gelombang kedua.
Risiko pembekuan darah di paru-paru orang yang mengalami Covid parah 290 kali lebih besar daripada yang normal, dan tujuh kali lebih besar bagi orang pernah terkena Covid gejala ringan dibandingkan orang normal. Tapi tidak ada risiko pendarahan internal bagi yang terkena kasus ringan.
"Bagi orang yang tidak divaksinasi, itu sungguh jadi alasan yang benar untuk mendapatkan vaksin - risikonya jauh lebih besar daripada risiko dari vaksin," jelas Anne-Marie Fors Connolly, peneliti utama dari Universitas Umea Swedia.
Waspadai komplikasi
Para peneliti tidak bisa membuktikan Covid menyebabkan pembekuan darah dalam penelitian ini tapi mereka memiliki beberapa teori mengapa itu terjadi.
Itu bisa menjadi efek langsung virus pada lapisan sel yang melapisi pembuluh darah, respons peradangan yang berlebihan terhadap virus, atau tubuh membuat pembekuan darah pada waktu yang tidak tepat.
Dosen kesehatan masyarakat Universitas Glasgow, Frederick K Ho mengatakan penelitian ini "mengingatkan kita pentingnya tetap mewaspadai komplikasi berkaitan dengan infeksi Covid yang bahkan ringan, termasuk tromboemboli (penggumpalan darah)."
Ho menambahkan, risiko pembekuan darah meningkat setelah vaksinasi, tetapi "besarnya risiko tetap lebih kecil dan bertahan untuk periode yang lebih pendek daripada yang terkait dengan infeksi."
(mdk/pan)