Fakta-Fakta Penikaman Salman Rushdie dan Kondisi Terkini
Penulis novel terkenal Ayat-Ayat Setan Salman Rushdie yang ditikam hari ini di sebuah acara di New York kini harus menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara.
Penulis novel terkenal Ayat-Ayat Setan Salman Rushdie yang ditikam hari ini di sebuah acara di New York kini harus menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara.
Dikutip dari Aljazeera, Sabtu (13/8), Rushdie juga menderita luka di hati dan mungkin bisa kehilangan salah satu matanya setelah penikaman itu, menurut agennya.
-
Kenapa surat Yasin dianggap penting? Surat Yasin dianggap penting dan spesial karena beberapa alasan berikut: • Surat Yasin adalah jantung Al-Qur’an, yaitu inti dan kesimpulan dari kitab suci umat Islam. Surat ini mengandung dalil-dalil tentang keesaan Allah, hari kebangkitan, dan kisah-kisah para nabi dan umat terdahulu.
-
Apa yang Raden Saleh lukis sebagai jawaban atas lukisan Pieneman? Lewat karya seni Raden Saleh menjawab adegan yang dilukis oleh Nicolaas Pieneman.
-
Mengapa puisi menyambut Ramadan penting? Puisi menyambut Ramadan memiliki peran penting dalam memberikan pesan-pesan positif yang memotivasi umat Muslim untuk menjalani Ramadan dengan penuh kesadaran dan ketulusan.
-
Apa yang dimaksud dengan puisi menyambut Ramadan? Puisi menjadi sarana yang indah untuk mengekspresikan kegembiraan, kerinduan, dan antusiasme menyambut bulan Ramadan. Kata-kata yang dipilih dengan penuh perhatian dapat menciptakan atmosfer yang khusyuk dan mendalam, membangkitkan semangat beribadah dan merenungkan makna spiritualitas.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Siapa saja tokoh yang berperan dalam puisi berantai Islami lucu tersebut? Berikut contoh puisi berantai Islami lucu 3 orang yang diperantan oleh Pak Ustad, Preman, dan Pelajar:
Apa yang terjadi?
Polisi mengkonfirmasi Rushdie ditikam "setidaknya sekali di leher, dan setidaknya sekali di perut" hari ini setelah seorang penyerang menyerbu ke panggung dan menerjang penulis berusia 75 tahun itu tepat saat dia diperkenalkan kepada hadirin.
Seorang saksi Stacey Schlosser, yang menyaksikan serangan itu, mengatakan Rushdie ditikam enam sampai delapan kali sebelum penyerang itu ditahan.
“Tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan. Tidak ada yang tahu bagaimana harus bereaksi. Maksud saya, ada banyak orang yang bergegas ke panggung,” kata Schlosser.
“Seorang pria melompat ke atas panggung entah dari mana. Dia terlihat memulai apa yang tampak seperti memukulinya di dada, mengulangi pukulan tinju ke dada dan lehernya,” kata Bradley Fisher, salah satu hadiri yang menyaksikan insiden itu.
"Orang-orang berteriak, menangis dan terhenyak."
Para hadirin yang tercengang membantu menarik pria itu dari Rushdie yang jatuh ke lantai.
Seorang polisi negara bagian New York yang bertugas di acara tersebut menangkap si pelaku, sementara seorang dokter di antara penonton membantu merawat Rushdie sampai layanan darurat tiba.
Bagaimana kondisi Rushdie?
Setelah diterbangkan ke rumah sakit tempat ia menghabiskan berjam-jam dalam operasi, Rushdie kini harus menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara.
“Beritanya tidak bagus,” sebut agen Rushdie, Andrew Wylie ketika menulis dalam surel ke kantor berita Reuters.
“Salman kemungkinan akan kehilangan satu mata; saraf di lengannya terputus; dan hatinya ditusuk dan dirusak.”
Siapa pelaku penikaman?
Polisi mengidentifikasi tersangka bernama Hadi Matar berusia 24 tahun dari New Jersey.
Mayor Eugene Staniszewski dari kepolisian New York mengatakan kepada wartawan, polisi saat ini belum mengetahui motif pelaku pada awal penyelidikan ini.
Pihak kepolisian mengatakan Matar bertindak sendirian.
Mengapa Rushdie bersembunyi?
Sebelumnya Rushdie dikabarkan harus bersembunyi selama beberapa tahun, akibat bukunya "The Satanic Verses" yang menuai kontroversi, terutama pada kaum muslim.
Pada 1989, mendiang pemimpin Iran Ayatollah Khomeini mengeluarkan fatwa yang menyerukan kematian Rushdie.
Pemerintah Iran sejak itu tidak melibatkan diri atas fatwa tersebut tetapi sentimen anti-Rushdie tetap ada.
“Fatwa itu milik Ayatollah dan tidak dapat dibatalkan oleh negara sesuai dengan praktik Iran,” sebut Trita Parsi, wakil presiden eksekutif dari Quincy Institute for Responsible Statecraft.
Pada 2012, sebuah yayasan keagamaan Iran semi-resmi meningkatkan jumlah yang ditawarkan untuk pembunuhan Rushdie dari USD 2,8 juta menjadi USD 3,3 juta.
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)