FOTO: Strategi Baru Perang Lawan Rusia, Ukraina Kerahkan Robot Anjing Canggih di Garis Terdepan
Robot anjing yang lincah, gesit, dan canggih ini disiapkan untuk akan menggantikan tentara Ukraina dalam menjalankan misi berbahaya.
Robot anjing yang lincah, gesit, dan canggih ini disiapkan untuk akan menggantikan tentara Ukraina dalam menjalankan misi berbahaya.
FOTO: Strategi Baru Perang Lawan Rusia, Ukraina Kerahkan Robot Anjing Canggih di Garis Terdepan
Seorang operator memperlihatkan kemampuan robot anjing di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina pada 7 Agustus 2024. Ukraina menyiapkan strategi baru dalam peperangan melawan Rusia, yakni dengan mengerahkan robot anjing yang lincah, gesit, dan canggih.
Robot anjing yang dikenal sebagai model "BAD One" nantinya akan menggantikan tentara Ukraina dalam menjalankan misi berbahaya, seperti mata-mata, pengintaian, hinga mendeteksi ranjau.
- FOTO: Sisa-Sisa Serangan Mengejutkan Ukraina ke Jantung Rusia, Gedung Apartemen Hancur dan Warga Tewas
- FOTO: Penampakan Kota Penting Ukraina Usai Digempur Habis Rusia: Dulu Tenang, Kini Suram Bak Kota Mati
- FOTO: Penampakan Pesawat Angkut Rusia Hancur Lebur Diduga Ditembak Jatuh, 65 Tahanan Ukraina Tewas
- FOTO: Serangan Drone Ukraina Hantam Rusia: Puluhan Warga Belgorod Tewas, Apartemen dan Lebih dari Seratus Mobil Rusak Terbakar
Robot anjing ini dilengkapi dengan kamera dan pencitraan termal yang bisa digunakan untuk memeriksa parit musuh atau bagian dalam bangunan di zona pertempuran.
Selain itu, robot anjing ini juga dirancang untuk membawa hingga 7 kilogram amunisi atau obat-obatan lokasi berbahaya di medan perang.
Robot anjing ini didukung oleh baterai yang mampu memberi daya selama sekitar dua jam.
Dalam sebuah demonstrasi yang diperlihatkan, robot anjing ini tampak berdiri, berjongkok, berlari, dan melompat sesuai dengan perintah yang dikirimkan oleh operatornya.
Berada rendah di tanah dan sulit dideteksi menjadi kelebihan lain yang dimiliki robot anjing ini.
"Saya tidak bisa mengatakan berapa banyak (robot anjing) yang kami kerahkan," kata operator robot yang disebut Yuri di Ukraina.
"Namun, ini akan memberi dampak signifikan pada operasi dan meningkatkan keselamatan prajurit," tambahnya. Demikian dilansir France 24 mengutip AFP, pada Kamis (8/8).