Gara-gara gigit cabai, bocah dua tahun di India tewas
Bocah ini tewas akibat sistem pernapasan tersumbat cairan lambung gara-gara makan cabai.
Seorang bocah akhirnya meregang nyawa hanya lantaran menggigit cabai. Menurut dokter yang memeriksanya, bocah ini tewas lantaran mengalami gagal pernapasan akibat makan cabai.
Dokter mengatakan, karena kepedasan makan cabai, bocah dua tahun ini muntah, namun sayang cairan lambungnya malah menyumbat pernapasan yang kemudian mengakibatkan si bocah sulit bernapas. Meski sempat dibawa ke rumah sakit, bocah ini meninggal 24 jam setelah insiden makan cabai terjadi.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Apa yang dilakukan rakyat Indonesia untuk membantu India? Pernah ada momen di mana rakyat Indonesia dengan suka rela iuran beras untuk India. Beras-beras dari persawahan daerah pedalaman diangkut dengan cikar menuju titik kumpul.
-
Mengapa Nursyah suka menari ala India? Hal ini tidak terlepas dari kecintaannya pada musik dangdut dan Bollywood.
-
Siapa yang menjadi sorotan karena menari ala India? Nursyah, ibu dari Indah Permatasari, telah berhasil memikat perhatian netizen dengan aksinya menari ala India yang menjadi viral di media sosial.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
"Kejadian seperti ini sangat langka. Cairan lambung sangat jarang mengakibatkan kematian. Namun dalam kasus ini, cairan lambung anak ini menyumbat tenggorokannya sehingga membuat dia sulit bernapas, hingga 24 jam," kata ahli bedah otopsi, Dr Chittaranjan Behera, seperti dilansir dari Times of India, Senin (14/3).
Behera menjelaskan, ada semacam cairan lambung yang masuk ke pipa angin di tenggorokan sang bocah. Hal tersebut yang menyebabkan kegagalan pernapasan dan nyawa tidak bisa tertolong bila tidak dilakukan pertolongan secepatnya.
"Biasanya hal seperti ini bisa kita hindari dengan batuk. Batuk melindungi diri kita dari insiden seperti ini," kata Dr Sudhir Gupta, Kepala Departemen Kedokteran Forensik di AIIMS.
Sayangnya, lanjut dia, sistem refleks batuk bocah tersebut tidak berkembang baik. Dia meninggal karena kehabisan napas.
Pada orang dewasa, biasanya hal seperti ini terjadi pada pecandu alkohol, karena tidak bisa menstimulasi otak untuk melakukan refleks melindungi tubuh.
Gupta mengatakan, sebaiknya para orangtua menjauhkan cabai dan zat-zat pedas lainnya dari anak-anak. Hal ini semata untuk mencegah insiden seperti ini terjadi lagi.
(mdk/ard)