Giliran lima nelayan Malaysia kembali diculik Abu Sayyaf
Pelaut RI dan Malaysia berulang kali jadi korban penculikan sepanjang 2016. MNLF dilibatkan bantu pembebasan
Pelaut asal Indonesia dan Malaysia berulangkali diculik oleh gerombolan militan di perairan selatan Filipina. Pekan lalu, kemungkinan besar giliran lima nelayan asal Malaysia yang menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayyaf.
Dugaan itu disampaikan oleh penasehat keamanan Filipina, Jesus Dureza. Dia mengatakan telah memperoleh laporan dari patroli keamanan Malaysia yang menemukan kapal tunda tanpa awak di perairan Lahad Datu, Negara Bagian Sabah. Kapal itu diperkirakan melintasi perairan Kepulauan Tawi-Tawi yang dikuasai oleh Abu Sayyaf. Kapal nelayan ini hendak menuju kawasan Semporna.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
GMA News Network melaporkan, Rabu (20/7), Dureza memperkirakan pelaku penculikan sama dengan yang menyandera pelaut Indonesia bulan lalu. Pemerintah Filipina menyatakan segera berkoordinasi dengan Front Pembebasan Bangsa Moro (MNLF) untuk menghubungi pelaku penculikan.
"(MNLF) ingin bekerja sama dengan tim pasukan darat kami menghadapi tindak kriminal Abu Sayyaf," kata Dureza.
Merujuk keterangan pemerintah Malaysia, warga mereka yang diculik berasal dari Pahang dan Tawau. Mereka adalah Abdurahim bin Summas, Tayudin Anjut, Mohammad Ridzuan bin Ismael, Mohammad Jumadil bin Rahim, dan Fandy bin Bakran.
Militer Filipina kini menindaklanjuti kemungkinan nelayan Malaysia kembali diculik oleh militan yang berbaiat pada ISIS itu. Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Brigjen Restituto Padilla menyatakan verifikasi laporan masih berlangsung.
"Pangkalan militer di Mindanao terus melacak kebenaran informasi penculikan tersebut," ujarnya.
Dalam enam bulan terakhir, Abu Sayyaf tercatat melakukan lima kali penyergapan kapal. Semua korban yang disandera berasal dari Indonesia dan Malaysia.
Saat ini 10 WNI masih berada dalam cengekraman militan. ujuh WNI terpantau di Panamao, sedangkan tiga lainnya terpisah di Pulau Lapac," kata Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu.
Tujuh WNI anak buah kapal (ABK) Charles 001 dan tongkang Robby 152 yang ditangkap di perairan Sulu pada 23 Juni. Sedangkan tiga WNI ABK kapal pukat tunda LD/114/5S yang diculik di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada 9 Juli, juga dibawa ke Panamao.
Baca juga:
JK mengaku dilematis bebaskan 10 WNI disandera kelompok bersenjata
Pemerintah mau setiap kapal ke Filipina dijaga personel bersenjata
Keluarga ABK yang disandera minta pertanggungjawaban pemilik kapal
Kemlu tekan Malaysia untuk bertanggung jawab atas keselamatan ABK
Militer Indonesia-Filipina sepakat kawal semua kapal lewat Sulu
Usai WNI kembali diculik, Presiden Duterte janji hadapi Abu Sayyaf