Ilmuwan Bikin Simulasi Perang Nuklir Antara Rusia-Amerika, Dampaknya Super Mengerikan
Hasilnya, sebuah studi terbaru menyebut perang nuklir akan memiliki konsekuensi bencana bagi planet ini, yaitu menciptakan musim dingin nuklir selama 10 tahun.
Sebuah simulasi menunjukkan dampak mengerikan akibat perang nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia.
Dilansir dari IFL Science, para peneliti dari Universitas Rutgers, Universitas Colorado Boulder, dan National Center for Atmospheric Research menggunakan model iklim baru untuk mensimulasikan apa yang akan terjadi pada atmosfer Bumi jika terjadi perang nuklir habis-habisan antara kedua negara tersebut.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
Hasilnya, sebuah studi terbaru menyebut perang nuklir akan memiliki konsekuensi bencana bagi planet ini, yaitu menciptakan musim dingin nuklir selama 10 tahun.
Studi terbaru, yang diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research: Atmospheres, menjelaskan ledakan nuklir akan menyuntikkan sekitar 147 juta ton jelaga ke atmosfer.
Jelaga adalah butiran-butiran arang yang halus dan lunak yang berwarna hitam.
Suhu Bumi turun 7 derajat
Jelaga tersebut akan menyebar di sekitar stratosfer, sehingga Bumi akan hidup dalam kegelapan dan musim dingin nuklir dalam beberapa pekan setelah bom dijatuhkan.
Suhu Bumi pada masa itu akan turun sampai 7 derajat celcius pada tahun pertama, dan bisa mencapai 9 derajat celcius dalam masa kegelapan abadi.
Iklim juga akan berubah-ubah. Curah hujan akan berkurang sekitar 30 persen secara global dalam beberapa bulan setelah serangan nuklir. Akan terjadi perubahan juga pada siklus El Nino.
Melihat efeknya yang mengerikan, para penulis studi mengatakan jika serangan nuklir skala penuh benar-benar terjadi, itu sama seperti upaya bunuh diri oleh negara yang melakukan serangan keji itu.
Bencana global
"Serangan nuklir skala penuh akan menjadi bunuh diri bagi negara yang memutuskan melakukan serangan seperti itu," tulis para peneliti.
Para peneliti juga mengimbau kepada pemerintah Rusia dan Amerika Serikat untuk memahami dampak iklim yang akan terjadi sebelum melakukan serangan nuklir.
“Penggunaan senjata nuklir dengan cara ini oleh Amerika Serikat dan Rusia akan menimbulkan konsekuensi bencana secara global. Untuk sepenuhnya menghilangkan kemungkinan bencana lingkungan akibat perang nuklir skala penuh, para pembuat keputusan harus memiliki pemahaman penuh tentang konsekuensi iklim yang serius dari perang nuklir dan bertindak sesuai dengan itu," tambahnya.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)