Ilmuwan Pecahkan Misteri Mengapa Tiba-Tiba Muncul Kawah Aneh Sedalam 50 Meter di Siberia
Setelah satu dekade, Ilmuwan akhirnya berhasil ungkap misteri di balik kawah besar di Siberia.
Satu dekade lalu tepatnya pada 2014, sebuah kawah aneh tiba-tiba muncul di Semenanjung Yamal, Siberia. Kemunculan kawah dan material secara tiba-tiba menunjukkan kawah tersebut terbentuk karena ledakan.
Ini bukan sekedar lubang biasa, melainkan kawah yang cukup besar dengan kedalaman hingga 50 meter. Selama penyelidikan, para peneliti menemukan kadar metana yang sangat tinggi di sekitar kawah.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Siberia? Menurut hasil penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan fosil kromosom purba dari kulit gajah purba atau mamut berbulu berusia 52.000 tahun.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Siberia? Sebuah analisis baru terhadap genom 16 kuda kuno, yang ditemukan di makam di Siberia, Rusia tersebut, telah mengungkapkan transformasi yang disebabkan oleh tekanan selektif yang dilakukan oleh peternak manusia.
-
Dimana terowongan aneh ditemukan? Di bawah sebuah kuil di reruntuhan kota kuno Taposiris Magna di pantai Mesir, para arkeolog menemukan sebuah terowongan luas dan tidak biasa yang oleh para ahli disebut sebagai 'keajaiban geometris'.
-
Dimana kawah ditemukan? Sebanyak 65 kawah besar seukuran lapangan sepak bola telah ditemukan di dasar laut yang tertutupi gundukan es dan sedimen di laut Beaufort, Kanada.
-
Mengapa lubang di dasar Laut Utara dianggap misterius? Bopeng misterius ini ditemukan pada tahun 2010-an, dan sebelumnya diduga disebabkan oleh gas metana yang keluar dari bawah permukaan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di lubang tersebut? Namun, ilmuwan dan ahli geologi berhasil menemukan beberapa penemuan menarik lainnya, seperti bagian dalam kerak bumi yang dipenuhi air, dan fosil plankton mikroskopis yang ditemukan enam kilometer di bawah permukaan.
Dilansir dari IFLScience, hal ini membuat para peneliti yakin gas-gas yang terperangkap di bawah lapisan tanah beku di wilayah ini keluar akibat perubahan iklim dan meningkatnya suhu lokal.
"Ada kondisi yang sangat, sangat spesifik yang memungkinkan fenomena ini terjadi. Kita berbicara tentang ruang geologi yang sangat khusus," ujar Ana Morgado, insinyur kimia di Universitas Cambridge.
Analogi pompa dan ban
Para peneliti menganalogikan fenomena ini seperti pompa dan ban sepeda. Jika memompa ban terlalu keras, ban tersebut akan berakhir dengan meletus. Jadi yang perlu dicari tahu adalah pompa apa yang digunakan.
Dalam hal ini para peneliti menemukan jawabannya melalui proses yang disebut osmosis. Proses ini adalah kondisi di mana cairan bergerak untuk menyamakan konsentrasi zat yang terlarut di dalamnya yang kemudian membentuk retakan di beberapa bagian.
Retakan yang menyebabkan ledakan
Semenanjung Yamal memiliki lapisan es tebal (lapisan permafrost) yang tebalnya 180 hingga 300 meter. Di beberapa lapisan tanah beku di semenanjung ini terdapat lapisan khusus air yang tidak beku dan memiliki kadar garam yang sangat tinggi yang disebut kriopeg.
Di bawah lapisan kriopeg terdapat lapisan berisi metana-air yang mengkristal atau disebut hidrat metana, lapisan ini seharusnya tetap stabil jika suhu tetap rendah dan tekanan tinggi.
Meningkatnya suhu permukaan bumi menyebabkan lapisan kriopeg terus meleleh karena tekanan osmotik. Proses yang terjadi terus menerus menyebabkan tidak adanya ruang untuk menampung lelehan kriopeg yang menyebabkan munculnya tekanan.
Tekanan ini akan menyebabkan munculnya retakan yang menjalar ke permukaan dan berimbas pada penurunan tekanan secara tiba-tiba di kedalaman tanah.
Para peneliti menyimpulkan proses yang menyebabkan ledakan ini dapat memakan waktu puluhan tahun untuk terjadi yang ternyata sesuai dengan meningkatnya pemanasan iklim sejak tahun 1980-an.
"Ini mungkin fenomena yang sangat jarang terjadi. Namun, jumlah metana yang dilepaskan dapat berdampak cukup besar pada pemanasan global," imbuh Morgado.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti