India resmi larang ISIS dan buru pendukungnya
Otoritas menemui hambatan lantaran kegiatan simpatisan ekstremis ini selalu berbalut agama.
India mendeklarasikan larangan terhadap kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS) sesaat setelah mereka menangkap warga yang menjalankan jejaring sosial Twitter berkampanye atas nama ekstremis itu. Mereka juga memburu siapa pun pendukung ISIS.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Rabu (17/12), India merupakan negara berpenduduk muslim terbesar ketiga. Tak mengherankan mereka menjadi target kampanye ISIS untuk menjaring anggota.
Sejauh ini baru terdeteksi empat tersangka gabung dengan ISIS. Namun pekan ini sekitar 39 pekerja di Irak asal Negeri Hindustan itu menghilang. Dipercaya mereka bergabung dengan kelompok ekstremis tersebut tapi anggapan lain bilang mereka diculik.
Otoritas mengatakan mereka memiliki kesulitan untuk menyelidiki simpatisan ISIS lantaran dibungkus dengan kegiatan agama. Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh mengatakan "Kami berusaha meningkatkan pengawasan pada kelompok-kelompok atas nama agama. Apakah terlibat langsung dengan ISIS atau hanya mendukung saja. Tapi simpatisan pun perlu ditanggapi dengan serius," ujar Singh.
Pelarangan ISIS di India justru dikhawatirkan banyak pejabat lantaran bisa membahayakan nyawa 39 pekerja mereka di Irak ditahan sejak Juni. Hingga kini belum ada kabar soal nasib pekerja tersebut.