Indonesia dorong diplomasi nuklir untuk pembangunan ekonomi
Dubes Djumala menjelaskan, salah satu contoh konrkit keunggulan Indonesia di bidang aplikasi nuklir adalah dalam peningkatan produktivitas ternak. Teknologi nuklir di bidang ini telah digunakan oleh 74 komunitas peternak di Sekolah Peternakan Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia atas inisiasi dari IPB.
Indonesia terus berkontribusi dalam memperkuat program kerja sama teknis yang dikembangkan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) di bidang pemanfaatan teknologi nuklir untuk tujuan damai guna mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG).
Bantuan dan kerja sama teknis IAEA tidak hanya dimanfaatkan bagi kepentingan rakyat secara nasional, tetapi juga dikembangkan untuk memberi manfaat bagi negara lain, khususnya dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan melalui Practical Arrangement yang ditandatangani pada saat kunjungan Dirjen IAEA Yukiya Amano ke Indonesia pada Februari 2018 lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Malaysia memperkuat kerja sama bilateral mereka? Kunjungan tersebut merupakan pertemuan yang sukses, dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan di Berlin, Jerman, terkait pengiriman tenaga perawat Indonesia? Kepastian ini didapatkan setelah dirinya bertemu Wakil Menteri Kementerian Federal Ketenagakerjaan dan Sosial Jerman, Lilian Tschan dan Direktur Manajemen Internasional Badan Ketenagakerjaan Federal/Bundesagentur für Arbeit (BA), Steffan Sottung di Berlin, Jerman, Rabu (28/2) malam.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Kapan kerja sama antara BRI dan Prudential Indonesia ditandatangani? Kerja sama tersebut ditegaskan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Director of Institutional and Wholesale Business BRI Agus Noorsanto, President Director Prudential Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany dan President Director Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar, di Jakarta pada Kamis, 20 Juli 2023.
-
Kapan pertemuan antara Indonesia dan Singapura yang membahas pembentukan kelompok kerja ini dilaksanakan? Pertemuan ini berlangsung di sela Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan Pertemuan Lainnya (The 55th AEM Meeting and Related Meetings) di Semarang, Jawa Tengah yang dilaksanakan 17—22 Agustus 2023.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar RI Wina/Wakil Tetap RI yang terakreditasi pada IAEA, Dr. Darmansjah Djumala, dalam pernyataannya selaku Ketua Delegasi Indonesia pada Sidang Umum IAEA ke-62 (SU IAEA ke-62) yang berlangsung dari tanggal 17-21 September 2018 di Wina, Austria.
Dubes Djumala menjelaskan, salah satu contoh konrkit keunggulan Indonesia di bidang aplikasi nuklir adalah dalam peningkatan produktivitas ternak. Teknologi nuklir di bidang ini telah digunakan oleh 74 komunitas peternak di Sekolah Peternakan Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia atas inisiasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dua peternak dari Sumatera Selatan dan Jawa Timur sengaja diundang untuk berbagi pengalamannya mengenai keberhasilan program tersebut kepada negara-negara lain di sela-sela Sidang Umum IAEA. Selain ternak, teknologi nuklir juga telah dimanfaatkan Indonesia untuk meningkatkan produktivitas kedelai, padi dan sorgum dan saat ini tengah dikembangkan teknologi nuklir untuk pengawetan ikan.
Dalam upaya terus mengamankan kepentingan Indonesia di bidang kerja sama teknis, dan menarik manfaat sebanyak-banyaknya bagi kepentingan rakyat, pada Sidang Umum tersebut, Indonesia menjadi salah satu penyusun (co-drafter) bersama RRT dan Afrika Selatan rancangan resolusi tentang penguatan peran IAEA dalam mendukung negara-negara anggota di bidang pangan dan pertanian yang secara eksplisit menyebutkan pengalaman Indonesia dalam pengembangan varietas padi dan kedelai unggul sebagai contoh sukses.
Resolusi ini akan menjadi rujukan untuk pengembangan kerja sama lebih lanjut di kemudian hari yang akan berdampak lebih luas pada pengembangan sosio-ekonomi masyarakat.
Selain isu teknis, Dubes Djumala juga menyentuh isu-isu krusial lain seperti nuklir Iran, nuklir Korea Utara, dan keamanan nuklir dalam pernyataanya.
Terkait Iran, Indonesia menyerukan agar negara-negara pihak perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) tetap memegang komitmennya dan mengapresiasi kinerja IAEA dalam melakukan verifikasi dan pemantauan program nuklir Iran secara imparsial dan obyektif.
Dalam isu Korea Utara, Indonesia menyambut baik hasil diplomasi dan dialog yang dilakukan antara pihak-pihak terkait, terutama Pamunjom Declaration dan hasil Pertemuan Tingkat Tinggi AS-Korut di Singapura, dan mendesak Korut mengambil langkah-langkah konkret untuk denuklirisasi dengan kembali menjadi negara pihak Non-Proliferation Treaty (NPT).
Adapun dalam hal keamanan nuklir, Indonesia menyampaikan apresiasi atas bantuan dan kerja sama dengan IAEA dalam memastikan keamanan penyelenggaraan Asian Games ke-18 dari sisi keamanan bahan-bahan radioaktif.
Baca juga:
Presiden Jokowi minta dukungan Ceko untuk sawit RI tetap masuk Eropa
Presiden Jokowi terima delegasi senat Ceko, RI komitmen genjot perdagangan & industri
China tawarkan kerja sama bidang siber dengan ASEAN
Pimpinan DPD RI terima kunjungan Ketua Parlemen Korea Selatan
Indonesia-Korsel tanda tangani 15 nota kesepahaman bisnis
RI-Korea Selatan rombak 10.000 desa di Indonesia