Darmabakti Kawal Perekonomian Indonesia, Alasan Airlangga Menerima Anugerah Tanda Kehormatan Bintang Utama
Perekonomian Indonesia mampu membuktikan diri menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbaik di dunia.
Saat dunia dikejutkan dengan pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 lalu, perekonomian Indonesia juga sempat terimbas dan terkontraksi cukup dalam.
Namun, dengan respons cepat kebijakan 'gas dan rem' dan melalui penanganan yang sangat baik.
Perekonomian Indonesia mampu membuktikan diri menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbaik di dunia yang dapat segera pulih dan keluar dari tekanan.
Hal tersebut semakin menegaskan bahwa fundamental perekonomian nasional yang kuat telah menjadi salah satu unsur yang berperan sangat penting dalam upaya menjadikan kemerdekaan yang diperoleh sebagai gerbang Indonesia menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Peran penting ini menjadikan seluruh kinerja perekonomian harus terus berada pada level terbaik dan diarahkan sepenuhnya untuk kepentingan bangsa.
“Menyambut momen HUT RI ke-79 ini, komitmen untuk menjaga perekonomian nasional tetap pada koridor tujuan bangsa menjadi amanah penting yang harus terus dipegang oleh Kemenko Perekonomian," kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menerima penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (14/08).
"Keberhasilan yang telah dicapai selama ini, tidak hanya menjadi penyemangat untuk bekerja lebih baik lagi, namun sekaligus menjadi momentum membangun kepercayaan diri untuk menjawab seluruh tantangan ke depan,” sambung dia.
ebih lanjut, penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama kepada Airlangga tersebut diberikan berdasarkan Keppres 104/TK/TH 2024 tanggal 9 Agustus 2024 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama.
Penerima Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama mempunyai jasa sangat luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan bangsa dan negara.
Peran penting Kemenko Perekonomian yang dikomandoi oleh Airlangga juga terus berlanjut dengan kemampuan untuk tetap menjaga resiliensi perekonomian nasional agar terus tumbuh dengan tangguh dan turut mengendalikan inflasi tetap pada kisaran sasaran.
Tercatat pada Triwulan II-2024, perekonomian Indonesia mampu tumbuh stabil di 5,05% (yoy) dan inflasi terjaga di kisaran sasaran sebesar 2,13% (yoy) pada bulan Juli 2024.
Selain itu, Indonesia juga terus didorong untuk dapat terus meningkatkan daya saing ekonomi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mampu menyiapkan sumber daya manusia yang adaptif dalam menghadapi era ekonomi digital.
Sejalan dengan peran penting tersebut, Airlangga juga telah menjalin berbagai kerja sama ekonomi di level global, baik bilateral, regional maupun secara multilateral.
Hal ini tidak saja menempatkan Indonesia pada posisi strategis untuk turut menentukan arah perekonomian global, namun juga menjadikan Indonesia memiliki kemampuan untuk memperjuangkan berbagai kepentingan negara berkembang seperti halnya menolak diskriminasi sawit Uni Eropa melalui implementasi EU Deforestation – Free Regulation (EUDR).
Dalam pelaksanaan tugasnya, Airlangga telah berhasil mengemban sejumlah penugasan strategis yang diberikan yakni diantaranya sebagai Ketua Komite Cipta Kerja, Ketua Bidang Sherpa Track G20, Ketua Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat, Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Ketua Pelaksana Tim Nasional Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Koordinator Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), hingga Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Terima kasih, saya persembahkan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama ini untuk seluruh jajaran Kemenko Perekonomian. Perjalanan ini adalah perjalanan panjang, dalam keadaan Indonesia tidak biasa-biasa saja dan dunia tidak biasa-biasa saja,” pungkas Airlangga.