Indonesia kirim 10 orang tim DVI Polri ke Makkah
Tim DVI Polri merupakan tim identifikasi asing pertama yang bergabung dengan tim forensik Arab Saudi sejak insiden Mina.
Pemerintah Indonesia mengirimkan 10 orang anggota Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polri ke Arab Saudi semalam, Jumat (2/10). Tim akan berangkat menuju Jeddah hari ini pukul 00.20 waktu setempat.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan tim akan langsung bergabung dengan Tim Forensik Arab Saudi, guna mempercepat identifikasi korban tewas insiden Mina.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Bagaimana para korban Tragedi Trisakti meninggal? Mereka terbunuh oleh tembakan aparat polisi yang berjaga.
-
Mengapa keluarga korban Tragedi Trisakti merasa kecewa dengan Pengadilan Militer? Pengadilan militer selama ini menimbulkan kekecewaan bagi keluarga korban, karena hanya mengadili perwira bawahan dan tidak membawa pelaku penanggung jawab utama ke pengadilan.
-
Kenapa kisah cinta mereka berakhir tragis? Sayang, kisah cinta mereka harus berujung tragis.
-
Kapan Tragedi Bintaro terjadi? Tragedi Bintaro 1987 terjadi karena kecelakaan kereta api yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Dimana tragedi ini terjadi? Tragedi Bintaro 1987 terjadi karena kecelakaan kereta api yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
"Selama menjalankan tugas, tim nantinya akan mendapat dukungan dari tim konsuler KJRI Jeddah dan akan berkoordinasi dengan Panitia Haji Indonesia," ujar pria kerap disapa Iqbal ini, melalui pernyataan pers.
Pengiriman tim DVI ini menindaklanjuti pertemuan antara Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi dan Menlu Arab Adel bin Ahmed Al-Jubeir di New York beberapa waktu silam. Dalam pertemuan tersebut Menlu Retno menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu dan bekerja sama dengan pihak Arab Saudi.
"Tawaran ini mendapat tanggapan positif dari Menlu Saudi," ucap Menlu Retno.
Perlu diketahui, tim DVI Polri ini merupakan tim identifikasi asing pertama yang bergabung dengan tim forensik Arab Saudi sejak insiden Mina. Hal ini merupakan satu langkah yang baik, lantaran Arab Saudi terbuka dan percaya pada Indonesia.
"Keterbukaan pihak Arab Saudi terhadap tawaran kerjasama Indonesia merupakan bentuk kepercayaan pihak Arab Saudi terhadap kemampuan dan profesionalitas tim DVI Polri," ucap Iqbal dalam rilis.
"Tim juga akan bertugas tanpa batas waktu, artinya selama pemerintah Saudi membutuhkan mereka. Dan mereka akan diperlakukan sebagai tamu pemerintah Saudi," lanjutnya.
Hal ini juga menjadi lembar baru kerjasama Indonesia-Arab Saudi usai pertemuan kedua pemimpin negara beberapa waktu lalu.
Indonesia merupakan pengirim jemaah haji terbesar. Sebanyak 168.200 orang dikirimkan untuk melakukan ibadah haji di Tanah Suci.
Sementara itu sejak kemarin, diketahui sudah 91 WNI wafat dalam insiden Mina hampir dua pekan lalu. Sebanyak lebih dari seribu jiwa melayang lantaran terinjak-injak di Mina saat menjalankan prosesi ibadah haji.
(mdk/ard)