Ini Daftar Kebohongan Netanyahu Saat Pidato di Depan Kongres AS
Netanyahu berkunjung ke AS di tengah perang genosida Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.
Netanyahu berkunjung ke AS di tengah perang genosida Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.
- Daftar Kebohongan PM Israel Benjamin Netanyahu soal Gaza saat Pidato di Kongres AS, Apa yang Dikatakan Terjadi Sebaliknya
- Pidato 1 Jam, Netanyahu Dapat 50 Kali Tepuk Tangan Riuh di Kongres AS dan di Saat yang Sama Jet Tempur Israel Bombardir Gaza
- Dipimpin Benjamin Netanyahu, APBN Israel Porak-poranda Akibat Perang Lawan Palestina
- Pidato di Depan Kongres AS, Netanyahu Sebut Korban Sipil Tewas di Gaza Hampir Tidak Ada
Ini Kebohongan-Kebohongan Netanyahu Saat Pidato di Depan Kongres AS
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berpidato di depan Kongres Amerika Serikat (AS) di Washington DC pada Rabu (24/7). Kendati pidato tersebut berisi banyak kebohongan, dia disambut dengan tepuk tangan meriah berkali-kali.
Netanyahu berkunjung ke AS di tengah perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina. Serangan brutal pasukan penjajah Israel di wilayah yang diblokade tersebut telah membunuh sekitar 39.000 warga sipil.
The Cradle dalam laporannya memaparkan kebohongan-kebohongan yang dilontarkan Netanyahu selama pidato.
Salah satu kebohongan paling nyata adalah ketika Netanyahu menyatakan tidak ada korban sipil selama agresi brutal mereka di Gaza. Dalam pidatonya, Netanyahu menyinggung Israel telah mengambil lebih banyak tindakan pencegahan untuk menghindari kerugian terhadap warga sipil dibandingkan tindakan militer mana pun dalam sejarah, melebihi apa yang diwajibkan oleh hukum internasional.
Namun pada kenyataannya, sebagian besar korban jiwa adalah warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak.
Dalam laporannya pada April, Save the Children mencatat Israel membunuh lebih dari 13.800 anak-anak Palestina di Gaza.
The Cradle mencatat, kebohongan lain yang dilontarkan Netanyahu adalah Hamas membakar bayi-bayi dan membunuh 1.200 orang Israel pada 7 Oktober 2023 ketika melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa. Sampai saat ini tidak ada bukti terkait tuduhan ini.
Selain itu, berikut daftar kebohongan Netanyahu lainnya yang dicatat The Cradle:
- Iran menandai protes anti-Israel di AS
- Unjuk rasa anti-Israel menyerukan genosida terhadap orang Yahudi
- Israel tidak sengaja menargetkan warga sipil
- Secara praktik tidak ada warga sipil yang terbunuh di Rafah
- Hamas mencuri semua bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza
- Yerusalem adalah ibu kota abadi Israel
Anggota biro politik Hamas, Izzat Al-Risheq menyebut pidato Netanyahu penuh kebohongan.
"Pidato seorang penjahat yang penuh kebohongan dan sebuah olok-olok terhadap kecerdasan (masyarakat)," ujarnya, seperti dilansir Al Mayadeen.
Pejabat senior Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri mengatakan pidato tersebut menjadi bukti bahwa Netanyahu tidak ingin ada gencatan senjata di Gaza.
"Pidato Netanyahu penuh kebohongan dan tidak akan berhasil menutupi kegagalan dan kekalahannya di hadapan (kelompok) perlawanan untuk menutupi kejahatan perang genosida yang dilakukan tentaranya terhadap rakyat Gaza," jelasnya dalam sebuah wawancara.
Menurut anggota biro politik Jihad Islam Palestina (PIJ), Ali Abu Shahin, pidato Netanyahu itu bertujuan untuk mendapat simpati dari Washington setelah kehilangan dukungan internasional.
"Jelas bahwa Netanyahu tidak ingin menghentikan perang genosidanya terhadap rakyat kami di Jalur Gaza," kata Abu Shahin.