Jadi Tamu Kehormatan, Sosok Manusia Terkaya di Dunia Hadiri Pidato Netanyahu di Depan Kongres AS
Jadi Tamu Kehormatan, Sosok Manusia Terkaya di Dunia Hadiri Pidato Netanyahu di Depan Kongres AS
Dia tercatat sebagai manusia paling kaya di dunia dengan kekayaan mencapai USD 251 miliar atau setara Rp 4.000 triliun.
Jadi Tamu Kehormatan, Sosok Manusia Terkaya di Dunia Hadiri Pidato Netanyahu di Depan Kongres AS
Miliuner Elon Musk menghadiri pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres Amerika Serikat kemarin. Musk menjadi tamu undangan dari perdana menteri Israel itu.
Musk memiliki sejarah kerap mendekati pemimpin sayap kanan di negara-negara yang memiliki kepentingan bisnis yang tumpang tindih dengan berbagai perusahaannya.
Dilansir the Guardian, Kamis (25.7), Musk sebelumnya menjamu Javier Millei, presiden Argentina, di pabrik Tesla miliknya dan mendukung kebijakan-kebijakannya, sementara juga mendekati Narendra Modi, perdana menteri India, dan Jair Bolsonaro, mantan presiden Brasil.
Musk tercatat sebagai manusia paling kaya di dunia dengan kekayaan mencapai USD 251 miliar atau setara Rp 4.000 triliun.
Bos perusahaan Tesla itu sebelumnya bertemu dengan Netanyahu selama kunjungan ke Israel tahun lalu, saat dia berusaha meredakan tuduhan
antisemitisme setelah secara pribadi mendukung sebuah unggahan di jejaring sosialnya X,
yang sebelumnya bernama Twitter, yang mengklaim orang Yahudi membenci orang kulit putih. Konten sayap kanan di platform tersebut juga meningkat.
Kunjungan Musk juga tampaknya membantu membuka jalan bagi SpaceX untuk menyediakan internet satelit Starlink ke Gaza, yang diumumkannya pada Selasa dan sekarang sudah beroperasi di sebuah rumah sakit di wilayah Palestina itu.
Lokasi aktifnya internet di Gaza yang didukung oleh Israel dan Uni Emirat Arab itu juga mencerminkan kendali ketat yang diterapkan Israel pada teknologi komunikasi di daerah tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, Musk juga memberikan dukungannya kepada kampanye pemilihan Donald Trump dan berperan langsung dalam memberi saran kepada mantan presiden tersebut untuk memilih JD Vance, senator Ohio, sebagai pasangannya.
Kehadiran Musk sebagai tamu Netanyahu semakin mempertegas dukungan dirinya dengan garis partai Republik, yang mendukung pemimpin Israel tersebut sementara banyak kalangan Demokrat mengutuk tindakannya.
Sejumlah anggota parlemen Demokrat progresif menolak menghadiri pidato Netanyahu dan menyebutnya sebagai "penjahat perang."
Kunjungan Netanyahu ke Kongres diwarnai dengan ribuan pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat Capitol Hill untuk memprotes pelanggaran Israel selama perang di Gaza. Anggota parlemen sebelumnya terbelah mengenai apakah Netanyahu seharusnya diundang untuk berpidato atau tidak.