Orang Terkaya Dunia Elon Musk Dukung Israel Serang Hamas
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Dukung Israel Serang Hamas
Hal tersebut diungkapkan Elon Musk pada saat kunjungan ke Kibbutz
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Dukung Israel Serang Hamas
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Dukung Israel Serang Hamas
Orang terkaya nomor satu di dunia sekaligus CEO Tesla, Elon Musk menyatakan dukungannya terhadap perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza.
Hal tersebut dia ungkapkan pada saat kunjungan ke Kibbutz yang merupakan daerah Israel yang diserang Hamas pada 7 Oktober 2023 kemarin.
“Sangat mengejutkan melihat lokasi pembantaian dan bahwa Israel tidak punya pilihan selain melenyapkan Hamas," ucap Elon dikutip dari Aljazeera, Rabu (29/11).
Kunjungan Bos Tesla ini dilakukan pada hari keempat gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas. Di mana Israel memulihkan puluhan tawanan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina.
Musk juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, akan menggarisbawahi perlunya bertindak untuk memerangi meningkatnya antisemitisme online.
Para kritikus mengatakan bahwa platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, telah menyaksikan peningkatan konten ujaran kebencian dan anti-Semitisme, dan beberapa perusahaan menangguhkan iklan di platform tersebut setelah sebuah laporan menuduh X menjalankan iklan mereka bersama-sama konten dari neo-Nazi dan nasionalis kulit putih.
X Corp saat ini menggugat Media Matters nirlaba dengan alasan bahwa mereka telah mengusir pengiklan dengan menggambarkan situs tersebut penuh dengan konten anti-Semit.
Musk juga mengancam akan mengajukan gugatan terhadap Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL), sebuah kelompok advokasi Yahudi, atas klaimnya bahwa pidato bermasalah dan rasis telah melonjak di situs tersebut sejak ia menyelesaikan pengambilalihan senilai USD44 miliar atau Rp679 triliun (kurs Rp15.440).
Menyusul pecahnya perang Gaza pada tanggal 7 OOktober, menurut ADL, insiden anti-Semitisme di Amerika Serikat meningkat hampir 400 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Dewan Hubungan Amerika-Islam melaporkan peningkatan 216 persen dalam insiden Islamofobia dan anti-Arab antara tanggal 7 Oktober dan 4 November.