Hamas Undang Elon Musk ke Gaza Saksikan Kehancuran Akibat Agresi Israel, Begini Tanggapannya
Bos X (Twitter) ini sebelumnya berkunjung ke Israel, bertemu PM Netanyahu.
Undangan ini disampaikan setelah Elon Musk berkunjung ke Israel, bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Hamas Undang Elon Musk ke Gaza Saksikan Kehancuran Akibat Agresi Israel, Begini Tanggapannya
Pejabat Hamas, Osama Hamdan mengundang Elon Musk untuk mengunjungi Gaza, setelah bos X (Twitter) itu berkunjung ke Israel dan bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Menurut pejabat Hamas ini, Elon Musk perlu ke Gaza "untuk melihat sejauh mana kerusakan akibat serangan udara Israel," seperti dilaporkan Reuters."Kami mengundangnya untuk berkunjung ke Gaza agar dia bisa melihat sejauh mana pembantaian dan kerusakan yang dilakukan terhadap penduduk Gaza, dengan mematuhi standar objektivitas dan kredibilitas," kata Hamdan dalam konferensi pers di ibu kota Lebanon, Beirut.
Dalam kesempatan tersebut Hamdan mengatakan Israel menjatuhkan lebih dari 40.000 bom di Gaza sejak 7 Oktober.
“Dalam waktu 50 hari, Israel menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak ke rumah warga Gaza yang tidak berdaya,” kata Hamdan.
“Saya meminta Presiden AS Biden untuk meninjau kembali hubungan AS dengan Israel dan berhenti memasok senjata kepada mereka.” tambahnya.
Melalui X, Elon Musk menanggapi undangan tersebut.
“Tampaknya agak berbahaya disana saat ini, tetapi saya percaya bahwa Gaza yang sejahtera dalam jangka panjang akan baik untuk semua pihak," cetusnya.
Dalam kunjungannya ke Israel, Musk mengunjungi beberapa lokasi didampingi Netanyahu. Keduanya juga membahas perlunya "menetralisir" Hamas.
Pengguna X juga berupaya meyakinkan Musk untuk mengunjungi Gaza, menggunakan tagar seperti #VisitGaza dan #ElonGoToGaza, untuk menarik perhatian pada wilayah Palestina.Undangan dan kunjungan tersebut dilakukan ketika para pengiklan telah menarik diri dari X setelah adanya laporan dari pengawas media progresif Media Matters for America yang mengungkapkan bahwa iklan untuk perusahaan-perusahaan besar di X muncul di samping pro Nazi.
Musk juga dihadapkan pada tuduhan antisemitisme setelah ia tampaknya setuju dengan unggahan di X yang menuduh orang Yahudi membenci orang kulit putih, dan keesokan harinya mendukung unggahan yang berbunyi, “Setiap orang boleh bangga dengan rasnya, kecuali orang kulit putih.”
Musk juga memberikan pernyataan setuju dengan penggambaran Netanyahu tentang perang terhadap Hamas, padahal seperti diketahui hampir 15.000 korban jiwa di Gaza adalah warga sipil.
“Mereka yang berniat membunuh harus dinetralkan,” katanya.
“Propaganda yang melatih orang untuk menjadi pembunuh di masa depan harus dihentikan. Dan kemudian, membuat Gaza sejahtera. Dan jika terjadi, saya pikir ini akan menjadi masa depan yang baik.”
Musk berkunjung ke Israel ketika diberlakukan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Namun Netanyahu berjanji akan kembali menyerang Jalur Gaza setelah gencatan senjata usai.