Ini Solusi bagi Konflik India-Pakistan Menurut Koran The New York Times
Editorial New York Times mengatakan India dan Pakistan akan menghadapi konsekuensi tak terduga dan mungkin mengerikan trekecuali keduanya mampu menyelesaikan sengketa soal Kashmir.
Koran berpengaruh di Amerika Serikat, the New York Times (The Times) dalam kolom tajuk rencananya kemarin memperingatkan, bukan Korea Utara yang menjadi ancaman nuklir paling nyata saat ini, tapi konflik India-Pakistan.
Ketegangan antara India dan Pakistan memang kini mereda namun ancaman perang nuklir masih menghantui.
-
Mengapa konflik Bangladesh terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur? Secara umum terlihat bahwa Pakistan Barat lebih dominan secara politik dan mengeksplotasi Timur secara ekonomi, menimbulkan banyak keluhan.
-
Kapan konflik Bangladesh terjadi? Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971.
-
Bagaimana konflik antar kelompok terjadi? Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Siapa yang memimpin pemerintahan Pakistan Barat saat konflik Bangladesh? Pada tahun 1971 sekitar tiga juta warga negara Pakistan Timur terutama yang berasal dari suku Bengali dibunuh secara struktural dan sistematis oleh pemerintah Pakistan Barat dipimpin oleh Presiden Agha Mohamed Yahya Khan.
-
Apa itu konflik, menurut sosiologi? Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Editorial New York Times mengatakan India dan Pakistan akan menghadapi konsekuensi tak terduga dan mungkin mengerikan terkecuali keduanya mampu menyelesaikan sengketa soal Kashmir.
"Kedua negara sudah saling melanggar batas wilayah. India menyerang Pakistan dan terlibat dalam pertempuran udara. Bentrokan selanjutnya bisa jadi jauh lebih tak terduga," kata tajuk rencana The Times, seperti dilansir laman Samaa TV, Jumat (8/3).
"Situasinya sangat mudah tersulut mengingat kedua negara sudah mengalami tiga kali perang selama 70 tahun. Militer kedua negara senantiasa bersiaga di perbatasan dan kedua pemerintah jarang sekali menggelar dialog."
Konflik India-Pakistan ©2019 REUTERS
Menurut The Times, solusi dari konflik yang berdampak kepada banyak umat beragama dan nasionalis ini harus diselesaikan dengan dialog antara India, Pakistan, dan rakyat Kashmir.
Pemerintahan Amerika Serikat saat Presiden Bill Clinton, Bush, dan Obama sudah berupaya keras untuk memastikan bentrokan pada 1999, 2002, dan 2008 tidak terjadi di luar kendali. Pada pemerintahan Trump saat ini, AS mengambil sikap tegas kepada Pakistan dan India karena punya kepentingan bisnis.
Pada 14 Februari lebih dari 40 tentara India tewas dalam serangan bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir yang masuk wilayah India. Serangan itu kemudian dilaporkan diklaim oleh kelompok militan Jaish-e-Muhammad (JeM).
Peristiwa itu membuat India dan Pakistan berada dalam situasi nyaris perang total. Ketegangan kedua negara kian meningkat setelah jet tempur India melanggar wilayah udara Pakistan dan melancarkan serangan udara ke wilayah Pakistan pada 26 Februari.
Sebagai balasan Pakistan menembak jatuh jet tempur India di Kashmir keesokan harinya dan menangkap seorang pilot India bernama Abhinandan Varthaman. Dia kemudian dipulangkan ke India sebagai bentuk isyarat perdamaian dari Pakistan.
Baca juga:
India: Ada 22 Kamp Pelatihan Teroris di Pakistan
Mantan Presiden Sebut Intel Pakistan Manfaatkan Kelompok Teroris untuk Serang India
Beda Nasib Pilot India yang Ditangkap Pakistan dan Pilot Yordania Saat Ditangkap ISIS
Granat Meledak di Stasiun Bus di Kashmir, 18 Orang Luka
Mengenal Isi Konvensi Jenewa, Hukum Perang di Seluruh Dunia
Gambar Citra Satelit Bertentangan dengan Klaim India Hancurkan Kamp Militan Kashmir