Iran Murka Setelah Israel Bunuh Komandan Garda Revolusi di Suriah, Janji Akan Membalas

Komandan senior Garda Revolusi Iran, Seyyed Razi Mousavi tewas dalam serangan udara Israel di Damaskus, Suriah, pada Senin (25/12).

Sumber: Al Mayadeen

Seyyed Razi adalah salah satu komandan Garda Revolusi tertua di Suriah.

Foto: Al Mayadeen 

Dia dekat dengan komandan pasukan elit Garda Revolusi, Pasukan Quds, Jenderal Qassem Soleimani yang juga terbunuh dalam serangan udara Amerika Serikat di Irak empat tahun lalu.

Menurut laporan koresponden Al Mayadeen, Seyyed Razi terbunuh setelah Israel meluncurkan tiga rudal yang mengarah ke lokasi di mana dia berada di pinggir kota Damaskus.

Seyyed Razi juga memiliki peran penting dalam perang melawan ISIS di Suriah.

"Tidak ada keraguan bahwa entitas penjajah Israel akan menerima balasan atas kejahatan ini," kata Garda Revolusi Iran menanggapi pembunuhan Seyyed Razi ini.

Awal Desember ini, serangan udara Israel ke Suriah juga menewaskan Mohammad Ali Ataei Shoorcheh dan Panah Taghizadeh, keduanya merupakan anggota Garda Revolusi yang bertugas sebagai penasihat militer di Suriah.

"Berkaitan dengan agresi keji yang dilakukan penjajah Israel di Gaza dengan dukungan terbuka AS dan beberapa pemerintah Eropa dan syahidnya ribuan rakyat Palestina, khususnya perempuan dan anak-anak, dua anggota Garda Revolusi Iran juga syahid: Mohammad Ali Ataei Shoorcheh dan Panah Taghizadeh," jelas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya awal Desember lalu.

Pembunuhan anggota Garda Revolusi Iran di Suriah terjadi di tengah konfrontasi berkelanjutan yang dilakukan Poros Perlawanan dalam menghadapi agresi pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza. Selama konfrontasi ini, puluhan pejuang kemerdekaan, dari Palestina, Lebanon, Suriah, Iran, dan Irak, gugur.