Israel ajarkan bahasa dan sejarah Yahudi di sekolah Palestina
Pejabat Palestina menganggap pelajaran itu sebagai taktik Israel untuk mencuci otak anak Palestina.
Di tahun pelajaran baru di Yerusalem Timur, Palestina, kali ini anak-anak sekolah Palestina diajarkan kurikulum baru yaitu bahasa Yahudi dan sejarah Israel.
Pejabat Israel mengatakan mereka mencoba menawarkan kurikulum alternatif di samping kurikulum Yordania yang selama ini diadopsi pemerintah Palestina, seperti dilansir surat kabar the Washington Post, Ahad (15/9).
Namun pejabat Palestina di Kota Ramallah menyebut kurikulum baru itu sebagai taktik Israel yang ingin mencuci otak anak-anak Palestina.
Para guru disuruh menggunakan kurikulum baru itu lewat telepon.
"Para guru sudah sering diancam dalam sepekan terakhir, mereka menghadapi banyak masalah," kata Lara Mubarichi, wakil direktur pendidikan di Yerusalem.
"Di satu sekolah ada 300 orang tua yang sebelumnya setuju dengan kurikulum itu. Kini hanya ada 86," kata dia. "Di sekolah lain orang tua murid tidak ada yang mendukung kurikulum itu."
Israel selama ini mengklaim Yerusalem adalah ibu kota mereka. Namun menurut Organisasi Pembebasan Palestina Yerusalem Timur akan menjadi ibu kota negara mereka ketika merdeka.
Saat ini ada sekitar 360 ribu warga Palestina tinggal di Yerusalem Timur. Sebagian besar mereka menganggap mereka adalah warga Palestina yang dijajah. Sebagian lain menyebut diri mereka penduduk tetap dan sebagian kecil ingin menjadi warga negara Israel.