Israel Langgar Gencatan Senjata di Lebanon Hanya Sehari Setelah Kesepakatan Berlaku
Pasukan penjajah mengebom Distrik Saida di Lebanon selatan pada Kamis (28/1).
Israel melanggar gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon, hanya sehari setelah kesepakatan tersebut berlaku. Pasukan penjajah mengebom Distrik Saida di Lebanon selatan pada Kamis (28/1). Saida terletak sekitar 280 kilometer dari perbatasan wilayah selatan.
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap tebal dari lokasi serangan. Tidak ada korban luka yang dilaporkan, seperti dikutip dari The Cradle, Jumat (29/11).
- Serangan Israel Lukai Enam Anggota Pasukan Penjaga Perdamaian Malaysia di Lebanon
- Israel Alami Kekurangan Besar Jumlah Tentara, 20.000 Prajurit Cadangan Ogah Ikut Perang
- Israel Bunuh 150 Warga Gaza & Lebanon Dalam Sehari, AS Basa Basi Cuma Minta Penjelasan
- Israel Kembali Serang Lebanon, 492 Orang Terbunuh Termasuk Puluhan Wanita dan Anak-Anak
Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) merilis pernyataan pada Kamis (28/11) menanggapi pelanggaran gencatan senjata tersebut.
“Pada tanggal 27 dan 28 November 2024, setelah pengumuman perjanjian gencatan senjata, musuh 'Israel' melanggar perjanjian tersebut beberapa kali melalui serangan udara dan serangan di wilayah Lebanon menggunakan berbagai senjata,” jelas LAF, seraya menambahkan mereka akan berkoordinasi dengan “otoritas terkait” untuk memantau pelanggaran ini.
Tentara Israel berdalih serangan itu dilakukan karena mereka mendeteksi aktivitas "teroris" di fasilitas Hizbullah.
"Ancaman tersebut digagalkan oleh serangan jet tempur," kata tentara Israel.
Militer Israel memperingatkan warga Lebanon pada Kamis untuk tidak bepergian atau pindah ke selatan Sungai Litani antara pukul 17.00 sore dan 07.00. Israel mengatakan mereka yang sudah berada di selatan harus tetap di tempat dan mengikuti instruksi "keselamatan", yang memperkuat perintah jam malam yang dikeluarkan sehari sebelumnya.
Hizbullah Tetap Waspada
Serangan terhadap Saida terjadi setelah tentara Israel melakukan beberapa serangan artileri dan pemboman di selatan Lebanon.
Sehari sebelumnya, tentara Israel menembaki sekelompok jurnalis Lebanon di kota selatan Khiam, dan menyerang penduduk yang mengungsi di kota-kota lain saat mereka mencoba kembali ke rumah mereka.
Tentara Lebanon memperingatkan penduduk yang mengungsi dari desa-desa perbatasan selatan untuk tidak memasuki wilayah yang masih diduduki pasukan penjajah Israel.
Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam “bahwa para pejuangnya dari berbagai spesialisasi militer akan tetap sepenuhnya siap untuk menghadapi ambisi dan serangan musuh Israel, dan bahwa mata mereka akan terus mengikuti pergerakan dan penarikan pasukan musuh di luar perbatasan, dan tangan mereka akan tetap berada di pelatuk, untuk membela kedaulatan Lebanon dan demi martabat dan kehormatan rakyatnya.”