Jepang bekuk bos yakuza paling kejam
Satoru Nomura, pemimpin kelompok yakuza Kudokai, dicurigai membunuh Kunihiro Kajiwara, lebih dari 15 tahun lalu.
Polisi antihuru-hara Jepang secara dramatis mengelilingi sebuah rumah mewah milik pemimpin sindikat yakuza paling kejam di negara itu atas tuduhan membunuh seorang pria tua dalam jarak dekat.
Satoru Nomura, 67 tahun, pemimpin Kudokai, dikenal sebagai salah satu sindikat yakuza paling berbahaya di Jepang, dibawa pergi dari rumahnya oleh polisi bersenjata setelah ditangkap karena dicurigai membunuh Kunihiro Kajiwara, 70 tahun, lebih dari 15 tahun lalu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (12/9).
Tayangan dari televisi menunjukkan petugas bersenjata, yang mengenakan helm dan rompi antipeluru, berbaris di kediaman Nomura yang luas di Kota Kitakyushu, Prefektur Fukuoka, sebelah barat Jepang, di mana mereka berhadapan dengan anggota sindikat itu di gerbang rumah.
Sebuah mobil warna abu-abu kemudian terlihat membawa Nomura keluar dari rumahnya ke tahanan.
"Dia (Nomura) diduga menembakkan pistol pada jarak dekat (untuk membunuh orang itu) dan menembak senjata di depan umum," kata seorang juru bicara polisi.
Penangkapan itu berkaitan dengan kematian Kunihiro Kajiwara, yang merupakan kepala koperasi nelayan setempat di Prefektur Fukuoka.
Laporan media mengatakan pembunuhan itu, yang terjadi pada tahun 1998, mungkin telah pembalasan karena menolak untuk memberikan perlakuan khusus kepada yakuza untuk pekerjaan umum yang melibatkan pelabuhan lokal.
Empat anggota Kudokai ditangkap pada tahun 2002 atas insiden tersebut di Kitakyushu dan dua lainnya kemudian dihukum.
Polisi juga memperoleh surat perintah penangkapan untuk orang nomor dua di Kudokai, Fumio Tanoue, 58 tahun, atas tuduhan pembunuhan dan dakwaan lainnya yang berkaitan dengan pembunuhan pada 1998 itu.
Kudokai adalah salah satu sindikat kejahatan Yakuza yang terbesar di wilayah Kyushu, sebelah barat Jepang. Kelompok itu diakui sebagai kelompok yakuza paling berbahaya oleh pemerintah daerah karena tidak ragu-ragu dalam menargetkan warga sipil, kata laporan setempat.
Pada Juli tahun ini, Departemen Keuangan Amerika Serikat membekukan aset Kudokai dan dua eksekutif puncaknya, Nomura dan Tanoue. Departemen Keuangan AS juga menjelaskan yakuza di Jepang sebagai organisasi kriminal terbesar di dunia dengan hampir 60.000 anggota.
Yakuza menempati wilayah abu-abu di dalam area taat hukum masyarakat Jepang. Seperti mafia di Italia dan triad di China, mereka terlibat dalam kegiatan seperti perjudian, peredaran obat-obatan terlarang, pelacuran dan pinjaman.