Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat
Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
- Jepang Tersingkir, China Kini Penguasa Ekspor Mobil Dunia
- Kisah Perempuan Militer, Bertugas Jatuhkan Bom dan Selalu Tepat Sasaran ke Arah ke Musuh
- Kecelakaan Pesawat di Jepang Sangat Minim, Hanya 2 Kasus dalam 10 Tahun
- Potret Penampakan Pesawat Luar Angkasa India Mendarat di Kutub Selatan Bulan, Sukses Jadi Negara Pertama di Dunia
Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat
Jepang berhasil mendaratkan pesawat luar angkasa tanpa awak atau astronotnya di Bulan, sehingga tercatat dalam sejarah sebagai negara kelima di dunia yang berhasil mencapai Bulan.
Pesawat luar angkasa Jepang berhasil mendarat di permukaan Bulan, di dekat kawah Shioli pada Sabtu (20/1) dini hari, sekitar pukyl 12.20 waktu Tokyo.
Jepang berhasil menyusul Amerika Serikat, Uni Soviet, India, dan China dalam mencapai Bulan.
Namun setelah berhasil mendarat, panel surya pesawat gagal menghasilkan listrik. Kendala ini dapat memperpendek aktivitas pesawat di Bulan. Demikian disampaikan Kepala Institut Antariksa dan Ilmu Astronautika Jepang, Hitoshi Kuninaka, dikutip dari The Mercury News, Minggu (21/1).
Kuninaka mengatakan, pihaknya perlu lebih banyak waktu untuk menganalisis apakah pesawat Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) berhasil mendarat secara presisi sesuai misi prioritasnya.
Foto: JAXA
Namun pihaknya juga meyakini robot kecil SLIM telah diluncurkan sesuai rencana dan data sedang dikirim kembali ke Bumi. Namun karena panel surya gagal menghasilkan listrik, maka ketahanan daya atau baterai pesawat minim. Daya hanya cukup untuk beberapa jam.
Kuninaka mengatakan, prioritas saat ini adalah pesawat tersebut mengumpulkan sebanyak mungkin data terkait Bulan dan pendaratannya dengan daya baterai yang tersisa.
Meskipun sebagian besar wahana penjelajahan sebelumnya menggunakan zona pendaratan dengan lebar sekitar 10 kilometer, SLIM menargetkan target hanya pada jarak 100 meter.
Pendaratan dengan presisi seperti itu akan menjadi yang pertama di dunia, dan akan menjadi teknologi penting untuk sistem wahana antariksa yang berkelanjutan, berjangka panjang, dan akurat, kata Hiroshi Yamakawa, presiden Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA).
Yamakawa menambahkan, Jepang membutuhkan teknologi ini untuk mengamankan posisinya dalam bidang pengembangan luar angkasa dan berkontribusi dalam proyek luar angkasa internasional.
Proyek ini merupakan hasil kerja dua dekade pada teknologi presisi yang dilakukan JAXA.
JAXA mengatakan, SLIM atau disebut juga "Moon Sniper" mulai mendarat pada Sabtu tengah malam dan dalam 15 menit berhasil turun sekitar 10 kilometer di atas permukaan Bulan.
Foto: JAXA
Pada ketinggian 5 kilometer, pesawat berada dalam mode penurunan vertikal, kemudian pada ketinggian 50 meterdi atas permukaan, SLIM seharusnya melakukan gerakan paralel untuk mencari tempat pendaratan yang aman.
Salah satu tujuan pendaratan ini adalah mencai tanda-tanda terkait asal usul Bulan, termasuk analisis kandungan mineral dengan kamera khusus.