Junta Myanmar Eksekusi Empat Tahanan, Termasuk Aktivis Demokrasi
Dua tahanan lainnya dihukum mati karena membunuh seorang perempuan yang diduga adalah informan bagi junta di Yangon.
Junta Militer Myanmar mengeksekusi empat tahanan, termasuk tokoh mantan anggota parlemen dari partai Aung San Suu Kyi. Demikian dilaporkan media pemerintah. Hukuman mati ini kembali dilakukan setelah berpuluh tahun.
Phyo Zeya Thaw, mantan anggota partai Loga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang ditangkap November lalu dihukum mati Januari karena dianggap melanggar undang-undang anti-terorisme. Aktivis terkemuka Kyaw Min Yu yang dikenal dengan nama "Jimmy" juga mendapat hukuman yang sama dari pengadilan militer.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kapan penggalian harta karun Mahabarata dimulai? Dimulai pada Januari, penggalian ini merupakan tonggak penting setelah jeda 50 tahun dalam pekerjaan penggalian ekstensif di wilayah Braj.
-
Kapan Gayanti Hutami lulus SMA? Momen kelulusan SMA Gayanti bareng ibunya di tahun 2018 tuh epic banget deh.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Choirul Huda meninggal? Ia bertabrakan dengan rekan satu timnya pada Liga 1 2017 silam saat melawan Semen Padang.
Dua tahanan lainnya dihukum mati karena membunuh seorang perempuan yang diduga adalah informan bagi junta di Yangon.
Koran pemerintah Global New Light of Myanmar mengatakan keempat orang itu dieksekusi karena "melakukan tindakan teror yang brutal dan tidak manusiawi." Koran itu melaporkan, eksekusi dilakukan melalui "prosedur penjara" tanpa mengatakan kapan dan bagaimana keempat orang itu dieksekusi.
Junta selama ini sudah menghukum mati sejumlah aktivis yang melawan kudeta tahun lalu tapi selama berpuluh tahun Myanmar tidak mengeksekusi tahanan.
Junta menuai kecaman internasional ketika bulan lalu mengumumkan rencana mengeksekusi tahanan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengecam keputusan junta kala itu dengan mengatakan rencana itu "pelanggaran terang-terangan terhadap hak hidup, kebebasan, dan keamanan individu".
Phyo Zeya Thaw dituduh menjadi dalang dari sejumlah serangan kepada rezim aparat, termasuk serangan senjata di kereta komuter di Yangon Agustus lalu yang menewaskan lima polisi. Dia dikenal sebagai sosok perintis hip-hop yang lirik-liriknya kerap membuat geram junta sebelumnya. Thwa juga pernah dipenjara pada 2008 karena menjadi anggota kelompok organisasi terlarang dan memiliki mata uang asing.
Dia terpilih jadi anggota parlemen untuk partai NLD pada pemilu 2015 dan kala itu menjadi masa transisi pemerintahan dari militer ke sipil.
Pihak militer kemudian menuding terjadi kecurangan pemilu pada 2020 yang membuat NLD menang besar sehingga itu menjadi alasan junta untuk melakukan kudeta pada 1 Februari tahun lalu.
Aung San Suu Kyi hingga kini masih berada dalam tahanan dengan sejumlah dakwaan. Dia teracam dipenjara hingga 150 tahun.
(mdk/pan)