Kejadian Langka, CNN Dapat Cuplikan Kondisi Tahanan Palestina Disiksa di Penjara Israel
Tonton video kekejaman Israel terhadap tahanan Palestina di slide terakhir artikel ini.
Tonton video kekejaman Israel terhadap tahanan Palestina di slide terakhir artikel ini.
- Israel Mulai Kekurangan Tentara, Sampai Rekrut Warga Berumur 40 Tahun Lebih
- Baru Sehari Pulang Dari Gaza, Tentara Israel Bunuh Diri Tembak Kepalanya Sendiri
- Tentara Israel dan Mesir Baku Tembak di Dekat Rafah, Satu Orang Tewas
- Tentara Israel Tembak Mati Pegawai PBB di Gaza, Konvoi Kendarannya Diberondong Peluru
Kejadian Langka, CNN Dapat Cuplikan Kondisi Tahanan Palestina Disiksa di Penjara Israel
Tiga pelapor Israel yang bekerja di kamp penyiksaan Sde Teiman, tempat penampungan warga Palestina yang diculik selama agresi brutal Israel ke Gaza mengungkap kekejaman dan pelanggaran sistemik yang dilakukan militer Israel. Para tahanan yang ditampung di tempat tersebut dikekang, ditutup matanya, dan dipaksa menggunakan popok, menurut laporan CNN.
Para pelapor menggambarkan kondisi suram yang dihadapi para tahanan Palestina di Sde Teiman. Mereka dilarang bergerak, berbicara, atau bahkan mengintip di balik penutup mata mereka.
“Kami diperintahkan untuk melarang mereka bergerak. Mereka harus duduk tegak. Mereka tidak diizinkan untuk berbicara. Tidak boleh mengintip di balik penutup mata mereka,” ungkap para pelapor kepada CNN, dikutip dari Al Mayadeen English, Senin (13/5).
Para petugas itu akan meneriakan “Uskot” dalam bahasa Arab yang berarti “Diam!” jika para tahanan itu berbicara. Mereka juga akan mengidentifikasi serta menghukum orang-orang yang dianggap “bermasalah”.
Mereka juga akan melakukan penggeledahan secara rutin, dengan melepaskan anjing-anjing besar ke tahanan ketika mereka sedang tertidur, juga akan melemparkan granat suara apabila ada keributan didalam tahanan itu.
Fasilitas ini terletak sekitar 28 kilometer dari garis pemisah Gaza. Di dalamnya ada penjara di mana sekitar 70 tahanan Palestina dari Gaza disiksa secara mengerikan. Ada juga rumah sakit terbuka di mana tahanan yang terluka sampai tidak bisa bergerak dipasangi popok dan hanya diberi makan dengan sedotan.
“Mereka menanggalkan segala sesuatu yang menyerupai manusia,” kata mereka.
Menurut para pelapor, pemukulan yang dilakukan terhadap para tahanan dilakukan karena dendam dan bukan untuk pengumpulan informasi intelijen.
Seorang pelapor mengatakan dia menyaksikan amputasi yang dilakukan terhadap seorang pria yang mengalami luka-luka karena pergelangan tangannya selalu terikat.
Kesaksian ini selaras dengan rincian dari sebuah surat yang ditulis oleh seorang dokter yang bekerja di Sde Teiman yang diterbitkan media Israel, Haaretz pada April.
“Baru pekan ini, dua tahanan diamputasi kakinya karena cedera akibat borgol, yang sayangnya merupakan kejadian rutin,” kata dokter tersebut dalam surat tertanggal April.
Dia mengungkapkan, para tahanan diberi makan dengan sedotan, tidak diperbolehkan ke toilet yang diganti dengan dipaksa menggunakan popok, dan mengalami pengekangan terus menerus, yang semua itu melanggar standar hukum dan etika medis.
“Kita semua terlibat dalam pelanggaran hukum,” katanya.
Salah satu tahanan, Mohammed al-Ran dipekerjakan sebagai Shawish, yang berfungsi sebagai perantara dan menerjemahkan korespondensi dengan penjaga Israel atas nama para tahanan.
Al-Ran mengatakan dia menerima “hak istimewa”, melepas penutup matanya. Namun, katanya, ini adalah jenis neraka yang berbeda.
“Bagian dari penyiksaan saya adalah dapat melihat bagaimana orang-orang disiksa,” kata Al-Ran.
“Awalnya Anda tidak bisa melihat. Anda tidak bisa melihat penyiksaan, pembalasan dendam, penindasan.”
“Ketika mereka membuka penutup mata saya, saya dapat melihat sejauh mana penghinaan dan penistaan, saya dapat melihat sejauh mana mereka melihat kami bukan sebagai manusia, tetapi sebagai hewan.”
Menanggapi hal ini, Hamas menyampaikan penyerangan sistematis terhadap tahanan Palestina “tidak akan melemahkan tekad mereka” dan berkomitmen untuk membebaskan mereka.
Hamas menekankan rakyat Palestina “tidak akan membiarkan para tawanan dan tahanan mereka menjadi korban kebrutalan penjajah seperti Nazi,” dan menekankan mereka tetap berkomitmen untuk membebaskan mereka dalam waktu dekat.
Hamas juga menyerukan kepada massa rakyat Palestina, faksi-faksi, dan para pemuda untuk meningkatkan aksi-aksi revolusioner dan perlawanan mereka untuk mendukung para tahanan dengan segala cara.