Kenangan buruk serangan Sulu hantui warga Lahad Datu
Di tahun 1985, gerombolan Sulu pernah menyerang kota di tepi pantai ini. Reportase merdeka.com dari Lahad Datu.
Tak salah memang jika warga Kota Lahad Datu takut dengan perang yang kembali terjadi antara militer Malaysia dengan pasukan Kerajaan Sulu, Filipina. Di tahun 1985, gerombolan Sulu pernah menyerang kota di tepi pantai ini dan menewaskan warga sipil.
Seperti dilaporkan reporter merdeka.com Hery H Winarno dari Lahad Datu, Malaysia, Rukman (59), seorang warga Lahad Datu yang memiliki toko di kawasan Pasar Rakyat menyebut, pada tahun 1985 gerombolan Sulu pernah menyerang kota. 11 Warga sipil dikabarkan tewas saat itu.
"Jadi warga tuh takut kejadian tempo dulu terulang kembali. Wajar kalau banyak toko dan hotel tutup, nak cari keselamatan (mau cari aman)," ujar Rukmana kepada merdeka.com di Kios Pakaian 'Models' miliknya, di Kawasan Pasar Rakyat, Lahad Datu, Sabah, Malaysia, Sabtu (9/3).
Menurut pria berpeci putih ini, di tahun 1985 memang sempat terjadi ketegangan antara militer Malaysia dengan pasukan Sulu. Pasukan Sulu sendiri memang dikenal pintar menyusup.
"Mereka itu kan pandai menyusup. Tiba-tiba sudah di kota. Nah itu yang buat orang-orang takut," terang WN Malaysia berdarah Bugis ini.
Saat itu, para penyusup Sulu menyerang kantor polisi dan Bank Pemerintah. Namun gerombolan penyusup itu berhasil dilumpuhkan. 23 penyusup Sulu dikabarkan tewas.
"Nah apakah ade yang lolos saya tidak paham. Mungkin semacam dendam lame. Tapi kurang tahu lah, yang tahu pasukan kerajaan itu," terangnya.
Di dekat pantai di kawasan Lahad Datu sendiri banyak pulau-pulau kecil. Warga berkeyakinan di pulau-pulau itu orang Sulu tinggal.
"Iya katanya pun di sana banyak orang Sulu. Tetapi kita tidak bisa ke sana," imbuhnya.