Konglomerat Indonesia Sumbang Rp5,7 Miliar ke Singapura buat Tangani Corona
Tahir berharap aksi ini memberikan inspirasi kepada konglomerat lain di Singapura. Sebab, sejauh ini ia baru melihat hanya pemerintah yang aktif melawan Virus Corona.
Pendiri Mayapada Group Dato Sri Tahir dikabarkan menyumbang 500 ribu dolar Singapura (Rp5,7 miliar) untuk membantu masyarakat kurang mampu di Singapura.
Dilansir dari laman The Straits Times, Senin (6/4), sumbangan itu dikirimkan Tahir lewat Singapore Press Holdings' Chinese Media Group. Nantinya kelompok tersebut akan bekerja dengan komunitas lokal untuk membagikan donasi ke masyarakat yang kurang mampu.
-
Kapan Flu Singapura paling menular? Virus ini sangat menular, terutama pada tujuh hari pertama setelah gejala muncul, dan bisa tetap berada dalam tubuh pengidap selama beberapa hari atau minggu setelah gejala mereda.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Di mana virus Flu Singapura biasanya ditemukan? Virus ini biasanya ditemukan dalam kotoran dan cairan tubuh seperti ludah, cairan hidung, dan tenggorokan.
-
Apa saja gejala utama Flu Singapura? Gejala-gejala flu Singapura atau penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) umumnya meliputi:Demam: Ini adalah salah satu gejala awal yang sering terjadi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa perbedaan utama antara Flu Singapura dan flu biasa? Perbedaan Flu Singapura dan flu biasa akan terlihat signifikan ketika kita melihatnya lebih detail. Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan. Bahkan, tingkat keparahan dari kedua penyakit ini juga bisa berbeda.
Sumbangan diberikan ke grup media karena konglomerat asal Indonesia itu mengapresiasi kinerja pers yang menemaninya saat karantina. Ketika menjalani karantina di Singapura, Tahir mengaku banyak membaca koran.
"Koran-koran adalah makanan yang paling penting bagi saya, yang telah menginspirasi saya. Di Singapura, kelompok yang lebih lemah butuh pertolongan. Dan saya berpikir, karena kondisi saya baik-baik saja, mengapa tidak memakai peluang ini untuk memberi sedikit kontribusi?" jelas Tahir yang memberi donasi senilai miliaran rupiah.
Tahir berharap aksi ini memberikan inspirasi kepada konglomerat lain di Singapura. Sebab, sejauh ini ia baru melihat hanya pemerintah yang aktif melawan Virus Corona.
"Pemerintah Singapura telah bekerja dengan baik, dan melakukan banyak hal. Tetapi saya mengobservasi hal yang aneh. Saya tidak melihat pebisnis dan taipan Singapura yang merespons, setidaknya saat ini belum," jelas Tahir.
Di Indonesia, Tahir juga sudah memberikan donasi. Ia telah menyuruh anak perempuannya untuk menyediakan 1.000 makanan gratis tiap Senin sampai Jumat selama tiga bulan.
Dengan langkah itu, Tahir berharap dapat membantu bisnis kecil sembari menyediakan makanan gratis.
Donasi lainnya adalah sumbangan USD 3,2 juta (Rp52,8 miliar) bagi para sopir taksi dan masjid-masjid di Indonesia. Selain itu, Tahir memberikan bantuan peralatan ke provinsi Fujian di China.
Menurut Tahir, perang melawan Virus Corona jenis baru tak cukup hanya dengan pemerintah. Ia menyebut semua orang punya tugas masing-masing.
"Semua orang memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk berpartisipasi," Tahir menegaskan.
Tahir tercatat sebagai permanent resident di Singapura. Ia juga termasuk salah satu dari 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)