Konglomerat Indonesia Kesulitan Jual Hunian Mewahnya di Singapura
Tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Konglomerat Indonesia Kesulitan Jual Hunian Mewahnya di Singapura
Properti mewah merupakan segmen menarik bagi pasar Singapura. Hanya saja, kondisi itu sudah tidak berlaku.
Melansir South China Morning Post, konglomerat asal Indonesia, Jonathan Tahir bahkan kesulitan menjual kondominium mewahnya senilai USD11 juta atau setara Rp173 miliar.
Pada lelang properti oleh agen real estate Knight Frank, belum ada yang berminat terhadap kondominium milik Jonathan.
Padahal, harga yang ditawarkan sudah turun 14 persen dari sebelumnya dibanderol USD12 juta atau setara Rp183 miliar.
Hunian mewah itu berada di St Regis Residences dengan lima kamar tidur, kolam renang pribadi dan pemandangan panorama 180 derajat.
Dalam laporan South China Morning Post, properti tersebut merupakan salah satu dari banyak rumah mewah yang kesulitan untuk dijual di pasar Singapura.
Salah satu pertimbangan yang diyakini sebagai kendala penjualan properti mewah di Singapura yaitu adanya bea materai sebesar 60 persen bagi pembeli asing.
Langkah ini sebagai upaya pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Para pengembang termasuk City Developments Ltd, yang membangun St Regis Residences lebih dari satu dekade lalu, mengalami penurunan saham akibat hal ini.
Namun proyek-proyek lainnya berjalan sedikit lebih baik.
Cuscaden Reserve, sebuah proyek mewah di dekat kawasan perbelanjaan utama Orchard Road, telah memangkas harga seperlima, dengan hampir 70 persen dari 192 unitnya masih belum terjual.
Tren suram itu terlihat jelas pada lelang yang dilakukan oleh Knight Frank.
Di auditorium yang sebagian besar kosong dan hanya dihadiri kurang dari 20 orang, tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat tawaran publik – termasuk vila tepi laut bernilai jutaan dolar dengan fasilitas seperti kolam renang pribadi dan lift.
Apartemen St Regis, dengan luas sekitar 621 meter persegi, dimiliki oleh Jonathan Tahir, menurut catatan properti.
Jonathan merupakan ketua eksekutif MYP Ltd, sebuah perusahaan investasi properti yang berbasis di Singapura.
Jonathan merupakan putra keempat dari pasangan Dato Sri Tahir dan Rosy Riady, konglomerat Mayapada Group dengan gurita bisnis mulai dari perbankan hingga layanan kesehatan.