KTT Asia Timur dukung ajakan Indonesia prioritaskan isu maritim
Usulan aksi memberantas pencurian ikan turut disampaikan Presiden Jokowi pada anggota ASEAN dan China
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS) di Kuala Lumpur yang melibatkan ASEAN dan China, Indonesia mengajukan prioritas kerja baru. Yakni peningkatan kerja sama bidang maritim antar anggota.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo meyakini kerja sama bidang maritim dapat berdampak positif pada keamanan serta kemakmuran di kawasan. Ajakan itu disambut baik peserta EAS. Terbukti, pernyataan puncak para pemimpin masing-masing negara memasukkan deklarasi politik enunjukkan komitmen negara peserta EAS untuk meningkatkan dialog dan kerja sama di bidang maritim.
-
Siapa yang memimpin KTT ASEAN-RRT ke-26? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Kapan KTT ke-43 ASEAN diselenggarakan? Kegiatan apel yang dipimpin langsung oleh Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko ini diikuti oleh seluruh karyawan dan teknisi yang bertugas dalam pengawalan infrastruktur, jaringan dan layanan TelkomGroup selama kegiatan konferensi tertinggi negara-negara ASEAN tersebut berlangsung, yakni pada 5- 7 September 2023.
-
Di mana KTT ke-43 ASEAN akan digelar? Stabilitas kawasan akan kembali menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5–7 September 2023.
-
Kapan KTT ke-43 ASEAN akan dilaksanakan? Stabilitas kawasan akan kembali menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5–7 September 2023.
-
Kapan Tari Geol Manis tampil di KTT ASEAN ke-43? Tarian ini diketahui juga tampil di helatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Rabu 6 September 2023 lalu.
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
Diakui Presiden Jokowi, pengesahan dokumen ini memerlukan tindaklanjut melalui kegiatan konkret. “Untuk itu, saya ingin mendorong pengembangan ekonomi maritim berkelanjutan, konektivitas kelautan, kerja sama antar lembaga penelitian, dan mengatasi tantangan lintas batas,” kata presiden, dalam keterangan tertulis yang dikirim Tim Komunikasi Presiden, Minggu (22/11).
Selain itu, Jokowi mengajak negara peserta EAS untuk memerangi Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing. Untuk itulah, Presiden Jokowi mengusulkan perlunya dibentuk suatu instrumen hukum di kawasan guna memberantas IUU Fishing.
Sedangkan dari sisi politik keamanan kawasan, Indonesia menekankan pentingnya kerja sama pemberantasan terorisme, radikalisme dan ekstremisme. Indonesia, kata Presiden Jokowi, adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar juga negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Pluralisme merupakan kenyataan sehari-hari dan berkembang dengan baik di Indonesia. "Pengalaman Indonesia menunjukkan Islam, demokrasi dan pluralisme dapat berjalan berdampingan merupakan aset penting," ujar jokowi.