Kunjungi pengungsi Rohingya, peraih Nobel Perdamaian desak Suu Kyi mengundurkan diri
Dalam pernyataan yang sama, ketiganya juga mengungkapkan kekecewaan terhadap Aung San Suu Kyi sebagai sesama peraih Nobel Perdamaian. Mereka mendesak agar Suu Kyi mengundurkan diri jadi jabatan sebagai pemimpin de facto Rohingya.
Tiga peraih Nobel Perdamaian mengunjungi kamp pengungsian warga Muslim Rohingya, di Bangladesh. Mereka adalah Shirin Ebadi dari Iran, Tawakkol Karman dari Yaman, dan Mairire Maguire Irlandia Utara.
Selama kunjungan tersebut, ketiganya berusaha untuk mengungkap kekerasan yang dialami oleh para pengungsi dan menilai situasi para pengungsi secara keseluruhan. Mereka juga mewawancarai para perempuan yang menjadi korban pemerkosaan dan pelecehan seksual dari pasukan militer Myanmar.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Kenapa penyelesaian konflik di Myanmar penting? "Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit," ujar Presiden.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Bagaimana penyelesaian konflik di Myanmar akan dibahas? Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya," kata Sidharta.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
Setelah mendengar laporan terperinci tentang penyiksaan brutal para pengungsi Rohingya di tangan tentara Myanmar, Maguire menyampaikan pendapatnya sambil berusaha menahan air mata.
"Ini adalah pembantaian terhadap orang-orang Rohingya yang tidak bersalah. Ini adalah kebijakan genosida dari militer Myanmar dan pembersihan etnis Rohingya," kata Maguire, dikutip dari laman Asia Correspondent, Senin (26/2).
Dalam pernyataan yang sama, ketiganya juga mengungkapkan kekecewaan terhadap Aung San Suu Kyi sebagai sesama peraih Nobel Perdamaian. Mereka mendesak agar Suu Kyi mengundurkan diri jadi jabatan sebagai pemimpin de facto Rohingya.
"Kami juga menyampaikan seruan kepada saudara perempuan kami, Aung San Suu Kyi untuk bangun. Jika tidak, dia akan menjadi salah satu pelaku kejahatan ini. Kalau dia tidak bisa menghentikan semuanya, maka dia harus mengundurkan diri sekarang juga," ujar Karman.
Mereka juga menambahkan bahwa tentara Myanmar harus dibawa ke Pengadilan Internasional (ICJ) untuk menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka dan mengajak masyarakat internasional untuk 'bangun' serta melakukan tindakan lebih berarti untuk membantu warga Rohingya.
Baca juga:
Menengok pulau terpencil rawan banjir yang akan ditempati muslim Rohingya
Desa warga Rohingya dibuldoser hingga rata dengan tanah
Tiga bom meledak di Rakhine Myanmar, seorang polisi dikabarkan terluka
Pembantaian 10 pria Rohingya terungkap, PBB minta penyelidikan menyeluruh di Myanmar
Komisioner Tinggi HAM PBB akui genosida terjadi di Rakhine
Menengok kamp yang dibangun Myanmar untuk tampung warga Rohingya
Dua kelompok etnis di Myanmar sepakat gencatan senjata dengan pemerintah