Ilmuwan ini Dikenal Jahil, Tapi Penemuannya Pernah Dapat Nobel Prize
Sebagai ilmuwan, ia pun tak suka hal-hal yang melulu serius. Ia sering melakukan kejahilan kepada teman-temannya.
Sebagai ilmuwan, ia pun tak suka hal-hal yang melulu serius. Ia sering melakukan kejahilan kepada teman-temannya.
Ilmuwan ini Dikenal Jahil, Tapi Penemuannya Pernah Dapat Nobel Prize
Richard Phillips Feynman, seorang ilmuwan yang dikenal jahil sejak dalam kandungan.
Fisikawan ternama dengan kecerdasan dan humornya yang unik. Kali ini, bukan karena penemuan ilmiahnya yang gemilang, melainkan karena sebuah kisah kejahilannya di masa muda.
-
Mengapa Nobel Fisika diberikan? 'Kedua pemenang Nobel Fisika 2024 telah menerapkan berbagai alat fisika untuk menciptakan metode yang menjadi dasar bagi pembelajaran mesin modern,' jelas komite Nobel dalam pernyataannya, seperti dilansir Japan Today, Selasa (8/10).
-
Kenapa Einstein dapat penghargaan Nobel Prize? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Siapa yang memenangkan Hadiah Nobel? Pada tahun-tahun awal Hadiah Nobel, sebagian besar penghargaan diberikan kepada ilmuwan individual seperti Albert Einstein atau Rutherford.
-
Apa temuan Einstein yang mendapat Nobel Prize? Terkait penjelasan di atas, lalu siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat dalam penolakan Teori Relativitas Einstein? Berikut daftarnya.
-
Siapa yang memenangkan Nobel Prize? Alain Aspect dari Université Paris-Saclay dari Perancis, John Clauser dari J.F. Clauser & Asosiasi di Amerika Serikat (AS), serta Anton Zeilinger dari University of Vienna dari Austria membuktikannya.
-
Mengapa Hawking dianggap 'genius biasa'? “Ketika kita melihat ilmuwan yang bekerja pada waktu yang sama, setidaknya dalam bidang fisika yang sama dengannya (Einstein), tidak ada ilmuwan yang dapat menandingi produktivitas dan dampak sainsnya. Einstein benar-benar sendirian (dalam segi kegeniusan),“ Sedangkan Stephen Hawking diilustrasikan sebagai genius ‘biasa’ karena dalam penelitiannya, Barabási menyadari bahwa ada setidaknya enam ilmuwan lainnya yang bekerja dalam area yang sama dengan Hawking dan memiliki dampak yang bahkan lebih besar dibandingkan Hawking.
Mengutip NobelPrize, Senin (26/02), Richard Phillips Feynman lahir di New York City pada tanggal 11 Mei 1918. Ia menempuh pendidikan di Massachusetts Institute of Technology dan memperoleh gelar B.Sc pada tahun 1939.
Sebagai fisikawan, Feynman mendapat apresiasi mengesankan berupa Nobel Fisika pada edisi 1965.
Feynman juga terkenal dengan karyanya dalam perumusan integral lintasan mekanika kuantum serta teori elektrodinamika kuantum.
Kejahilannya dimula di sini, saat ia menempuh pendidikan di Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Dari seluruh kejahilan yang dilakukannya, keisengan yang paling ia banggakan adalah ketika berada di asrama. Feynman menemukan ada seseorang yang iseng melepas pintu dari engselnya dan menyembunyikannya.
Kebetulan ruangan itu punya dua pintu. Kemudian Feynman melepas pintu kedua dan menyembunyikannya di balik tangki minyak di lantai dasar bawah tanah. Setelah itu ia kembali tidur dan paginya ia berpura-pura bangun terlambat.
Namun, jawaban jujur tersebut tidak sepenuhnya dipercaya. Mereka mengira Feynman sedang bercanda, mengingat reputasinya sebagai seseorang yang tidak pernah serius menurut standar teman-temannya.
Feynman sudah memperkirakan reaksi seperti ini, karena ia terampil dalam menganalisis peristiwa dengan cermat dan teliti serta tangkas dalam melihat kecenderungan.
Kecekatan Feynman dalam memahami perilaku manusia membawanya pada suatu pemahaman, yaitu bahwa kecenderungan manusia adalah suka membuat penilaian sendiri.
Ia menyadari bahwa jika pencuri pintu pertama telah terungkap, pasti orang yang sama akan dicurigai sebagai pelaku pencurian pintu kedua.
Pencuri pertama memang telah teridentifikasi melalui tulisan tangannya yang ditinggalkan.
Sebagai konsekuensinya, orang tersebut langsung didesak oleh semua orang untuk mengakui di mana letak pintu kedua.
Namun, setelah terbukti bahwa ia tidak terlibat dalam pencurian kedua, barulah orang-orang percaya bahwa ada pelaku lain yang melakukan aksi tersebut.
Sebuah pengingat bahwa di balik pengetahuan dan kebijaksanaan, terdapat ruang untuk kejeniusan yang lucu dan tak terduga.