Lima hura-hura di dunia terparah telan korban jiwa
Niatnya pesta pora, malah menelan puluhan korban jiwa. Mayoritas akibat saling injak. Di mana saja?
Manusia menggelar pesta untuk bersenang-senang. Hakikatnya, datang ke acara hura-hura demi melepaskan penat.
Siapa sangka, kegiatan pesta pora bisa berakhir jadi bencana. Bukannya gembira, malah nyawa melayang. Itulah yang terjadi pada perayaan tahun baru 2015 di Shanghai, China, Rabu (31/12) lalu. Setengah jam sebelum pergantian tahun, puluhan warga meregang nyawa akibat saling injak, sedangkan ratusan cedera.
-
Apa yang dilakukan Selvi Kitty dan Abidzar saat berlibur di Hong Kong? Selama berada di Hong Kong, Selvi dan Abidzar melakukan banyak aktivitas seru salah satunya bermain di Disney Land. Selvi pun terlihat tampil kece selama berlibur.
-
Siapa yang mengajak Abidzar ke Hong Kong? Sosok artis cantik Selvi Kitty kerap pergi mengunjungi berbagai tempat indah di dalam maupun luar negeri. Baru-baru ini, Selvi terpantau tengah terbang ke Hong Kong. Tak sendirian, Selvi mengajak serta Abidzar sang anak semata wayang.
-
Apa yang dilakukan Caesar Hito dan Felicya Angelista di Hongkong? Berlibur bersama anak-anak, tidak heran jika pasangan selebriti ini juga mengunjungi Disneyland Hongkong.
-
Di mana tempat terbaik untuk menikmati keindahan Hong Kong dari ketinggian? Dikenal juga dengan nama Victoria Peak atau The Peak, spot yang satu ini nggak Cuma sekadar gedung pencakar langit. Sebagai titik tertinggi di Hong Kong, di sini kamu bisa menikmati keindahan Hong Kong secara menyeluruh. Nggak heran jika The Peak selalu jadi incaran para wisatawan. Nah, pengalaman yang nggak boleh dilewatkan adalah menjajal Peak Tram yang bisa membawamu menikmati The Peak secara menyeluruh. Siapkan diri untuk dibuat tercengang dengan keindahan Hong Kong dari ketinggian seperti Peak Tower yang menakjubkan.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang Dara Fu lakukan di Hong Kong? Berada di Hong Kong Dara Fu menghadapi musim dingin Hong Kong dengan cara unik, ia berpose imut sambil menikmati es krim, tidak terpengaruh oleh dinginnya.
Peristiwa ini bertambah tragis, setelah polisi menemukan fakta massa saling menggencet akibat berebut kupon minuman gratis. Beberapa orang dari atap diskotek di dekat kawasan Waterfront Bund menebar voucher yang bikin 300 ribu orang bergerak bersamaan dan menimbulkan bencana.
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
Dari daftar dirangkum listverse ini, kejadian tragis seperti di Shanghai pernah terjadi. Bahkan tak kalah menyedihkan. Penyebab utamanya selalu kepanikan massal. Ketika ribuan orang berebut mendapatkan hal yang sama, atau ada isu yang memicu mereka panik. Misalnya teriakan kebakaran atau goncangan yang dikira gempa.
Tercatat ada 215 acara hura-hura memicu korban tewas akibat terinjak-injak selama 30 tahun terakhir di seluruh dunia. Di mana sajakah lima tragedi paling parah terjadi? Sila baca rangkumannya berikut:
Tragedi Love Parade
Konser Love Parade adalah ajang musik elektronik terbesar di Jerman. Pengunjung dari seluruh dunia, berkumpul di Kota Duisburg. Sejak 1989, acara ini biasanya digelar di lapangan pinggir kota.
Akan tetapi keputusan panitia memindah konser dari biasanya di tempat terbuka menjadi dalam stadion pada 24 Juli 2010 berbuah pahit.Â
Kapasitas stadion maksimal hanya 250 ribu. Tapi diperkirakan penikmat musik yang datang mencapai 1,4 juta orang.
Situasi mulai panas ketika pengunjung yang melewati terowongan menuju stadion saling berebut masuk dari pintu barat dan timur. Polisi terlambat mengatasi kericuhan. Alhasil, 21 tewas, sedangkan 60 luka-luka.Â
Tragedi Kwai Fong Hong Kong
Insiden ini tak jauh beda dari yang muncul di Shanghai. Pada 1 Januari 1993, ribuan warga Hong Kong ingin merayakan pergantian tahun baru.Â
Siapa sangka, warga malah saling menginjak satu sama lain, hingga menimbulkan salah satu tragedi terburuk dalam sejarah Hong Kong. Titik terburuk adalah Kawasan Lan Kwai Fong.
Jalanan di situ sempit, sementara banyak klub didirikan. Para pengunjung kebanyakan anak muda berebutan ingin masuk ke diskotek. Tanpa sebab jelas, 15 ribu orang tiba-tiba merangsek ke kawasan Kwai Fong.
Alhasil, 20 pemuda tewas, di antaranya dua orang warga Inggris dan seorang pemuda dari Jepang. Sedangkan 71 cedera parah.
Tragedi tahun baru Shanghai
Pesta tahun baru di Kota Shanghai, China, menjadi kekacauan besar yang menewaskan 35 orang dan mencederai 42 orang. Ribuan orang berdesak-desakan di kawasan waterfront Bund dan Jalan Chen Yi. Tidak adanya petugas yang memadai membuat mereka berdesak-desakan, hingga akhirnya terjadilah insiden tragis tersebut.
Stasiun Televisi CCTV News melaporkan, Kamis (1/1), pergerakan ribuan manusia itu terjadi mulai dari 25 menit sebelum pukul 00.00, hingga selepas pergantian tahun. Kondisi di bundaran maupun pinggiran sungai Huang Fu sangat sempit, sementara warga saling berebut menuju jalan utama.
Dalam salah satu gambar, bahkan terlihat mobil ambulans tidak bisa bergerak di tengah lautan manusia. Angka pasti dari petugas tentang jumlah warga berkumpul di Bund dan Chen Yi sampai sekarang belum diketahui. Dari laporan terakhir, seharusnya yang boleh mengikuti acara pesta kembang api di Bund cuma 2.000 orang.
Kepolisian Shanghai mengungkap penyebab kematian 36 orang saat perayaan tahun baru di Shanghai. Sebelumnya dikatakan penyebabnya karena melempar uang dari ketinggian gedung. Nyatanya yang dilempar bukan uang palsu melainkan kupon minuman.
Bencana Victoria Hall
Ini salah satu tragedi dari sebuah pesta yang paling lama tercatat. Pada 16 Juni 1883 di Kota Sunderland, Inggris, digelar pesta melibatkan seribuan anak-anak. Mayoritas berusia tiga hingga 14 tahun.
Acara itu digelar di Victoria Hall. Tragedi ini dipicu panitia yang mengumumkan bahwa anak dengan nomor kursi tertentu akan mendapatkan hadiah.
Pengumuman itu menimbulkan kepanikan anak-anak. Mereka tidak peduli pada nomor, dan berebut ingin naik ke panggung meminta hadiahnya. Padahal dari panggung ke ruangan tempat anak-anak itu berkumpul, hanya terhubung oleh satu pintu kecil. Orang dewasa yang ikut serta terlambat sadar bahaya tengah terjadi.
Tercatat 600 anak cedera, dan 183 tewas. Mayoritas yang tewas sia-sia akibat sesak nafas ketika berdesakan di pintu kecil dalam gedung. Â
Bencana Pesta Air Phnom Penh
Inilah hura-hura yang paling parah berujung pada kematian. Pada 22 November 2010, jutaan orang mengikuti Festival Air di Ibu Kota Phnom Penh, Kamboja. Pada pergelaran tersebut, ada acara musik, pertunjukan air mancur, serta balapan perahu.
Sejak petang, kondisi sebetulnya cukup kacau. Diperkirakan empat juta orang sudah menyemut di pinggir Sungai Tonle Sap, tempat pergelaran itu berlangsung.
Lokasi paling parah adalah Pulau Intan, di seberang sungai, tempat digelarnya konser. Sekitar 10 ribu orang berdesak-desakan di pulau kecil. Sedangkan polisi Kamboja melakukan blunder, lantaran fokus mengamankan sungai, bukannya daratan tempat acara digelar.
Bencana terjadi ketika delapan ribu orang kaget saat jembatan menghubungkan Pulau Intan dari pinggir sungai bergoyang akibat sistem pegas. Khawatir akan runtuh, ribuan orang berdesak-desakan, saling injak, dan akhirnya ratusan jiwa melayang.Â
Total 465 pengunjung tewas, sementara ribuan cedera. Insiden ini menjadi bencana bukan disebabkan alam terparah sepanjang sejarah Kamboja.
(mdk/ard)