Lima komentar Donald Trump paling kontroversial pada umat Islam
Pernyataan dia di media massa selalu bombastis, rasis, seringkali absurd, dan mengundang kecaman.
Donald Trump dikenal oleh publik Amerika Serikat sebagai sosok yang penuh kontroversial. Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu memang tampaknya menyukai kontroversi dan sorotan publik.
Di Indonesia nama Donald Trump mencuat ketika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan beberapa anggota DPR lainnya bertemu dengan pria 69 tahun itu di Amerika Serikat.
Pernyataan-pernyataan pengusaha properti itu di media massa selalu bombastis, rasis, seringkali absurd, dan mengundang kecaman.
Berikut lima komentar dia tentang umat Islam yang paling kontroversial yang berhasil dihimpun merdeka.com
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa arti dari kata "Islam"? "Mengutip dari situs mui.or.id, kata Islam berasal dari kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT."
Trump sebut Islam sumber kekacauan dunia
Bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membuat pernyataan yang mengejutkan soal umat muslim. Sebelumnya, dia pernah mengkritik Islam sebagai biang kekacauan di dunia.
Pernyataan yang kini lebih positif buat umat Islam itu disampaikan Trump saat diwawancarai reporter CNN, Jake Tapper, kemarin (20/9). Dia mengatakan punya beberapa sahabat beragama Islam dan hubungan mereka baik-baik saja.
"Saya suka kaum muslim. Bagi saya, muslim adalah orang-orang yang hebat," ujarnya.
Trump kembali ditanya oleh Tapper mengenai kata-katanya empat tahun lalu menyudutkan penganut Islam. Kala itu, dia mengatakan orang yang menghancurkan Gedung WTC, serta membuat kekacauan di banyak negara sama-sama orang Islam.
Ketika ditanya kembali maksud pernyataannya soal kekacauan dan Islam, Trump meluruskan intinya masalah radikalisme muslim yang wajib dilawan.
"Kita punya masalah dengan kelompok muslim radikal, itu tidak perlu dipertanyakan lagi," kata bakal calon presiden dari Partai Republik ini.
Selain kontroversi empat tahun lalu, Trump pekan lalu dikritik karena membiarkan pendukungnya menyebut Presiden Barack Obama sebagai penganut muslim.
Pada sesi kampanye itu, Trump tidak berusaha meluruskan kata-kata simpatisannya yang mengaitkan Islam dengan kondisi perekonomian lesu Negeri Paman Sam.
Trump, pengusaha properti dan kasino yang membuat publik Indonesia heboh karena bertemu dengan pimpinan DPR, kini memimpin survei popularitas bakal capres Partai Republik.
Survei dihelat CNN menunjukkan milairder itu mendapat dukungan 24 persen responden, tertinggi dibanding politikus Republikan lainnya pada September lalu. Tapi dukungan ini turun dari 32 persen yang dia dapat pada bulan sebelumnya.
Trump sebut dia akan menutup masjid-masjid
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Fox News bulan lalu Donald Trump mengatakan dia akan menutup masjid-masjid di Amerika Serikat jika terjadi serangan teror.
"Tak seorang pun ingin mengatakan ini, tak seorang pun ingin menutup bangunan ibadah keagamaa, tapi Anda tahu, Anda paham. Banyak orang akan mengerti. Kita tidak punya pilihan," ujar bakal calon presiden Amerika dari Partai Republik itu, seperti dilansir politico.com, akhir November lalu.
Pernyataan kontroversial Trump itu dia sampaikan untuk menanggapi serangan Teror Paris yang menewaskan 129 orang pada 13 November lalu.
Trump bilang warga muslim harus pakai ID khusus
Dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC News akhir bulan lalu Donald Trump menyatakan dia akan menerapkan aturan warga muslim harus memakai identitas khusus di Amerika Serikat.
Pernyataan itu mengingatkan orang pada zaman Perang Dunia Kedua ketika warga Yahudi di Eropa diharuskan memakai tanda kain berwarna kuning bergambang bintang daud di lengan kiri.
"Saya akan menerapkan itu. Tentu saja," ujar Trump dalam kampanyenya di Newton, Iowa. "Harusnya ada banyak cara untuk melakukan itu, selain mendata warga," kata dia.
Trump mengaku tidak kenal atlet muslim
Dalam pidato di Ruang Oval, Gedung Putih, Minggu malam lalu Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyerukan rakyat Amerika menghindari sikap diskriminatif terhadap warga muslim. Komentar Obama itu menanggapi inisden penembakan massal di San Bernardino, California, yang menewaskan 14 orang pekan lalu.
"Warga muslim-Amerika adalah teman kita, tetangga kita, rekan kerja, pahlawan olahraga, dan mereka juga tentara kita," kata Obama.
Pernyataan itu rupanya mengundang reaksi dari Donald Trump. Dia mempertanyakan pernyataan Obama soal pahlawan olahraga itu di media sosial Twitter.
"Obama bilang dalam pidatonya warga muslim adalah pahlawan olahraga. Olahraga apa yang dia maksud, dan siapa?" kicau Trump.
Rupanya dia lupa, Amerika punya banyak pahlawan olahraga beragama Islam. Bahkan Trump pernah bertemu beberapa dari mereka.
Pada 2007 misalnya, Trump bertemu dengan Muhammad Ali, petinju legendaris dunia yang masuk Islam pada 1964. Dia juga pernah bertemu dengan Mike Tyson pada 1989 yang kemudian menyatakan diri masuk Islam.
Tiga bulan lalu Trump juga berjumpa dengan Karim Abdul-Jabbar, pemain basket NBA legendaris.
Trump mendesak muslim dilarang masuk Amerika Serikat
Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan selama periode tidak terbatas, orang beragam Islam harus dilarang memasuki negaranya. Ujaran kebencian anti-Islam itu adalah respon pengusaha properti tajir ini atas penembakan massal di San Bernardino, California, pekan lalu yang menewaskan 14 orang. Serangan bermotif terorisme itu pelakunya pasangan suami-istri imigran muslim.
Trump menegaskan seandainya terpilih dalam pemilu tahun depan, dia serius menghentikan orang Islam untuk dapat masuk ke Negeri Paman Sam. Pelarangan itu, menurutnya, harus dilakukan dari pintu imigrasi darat, laut, maupun udara.
"Larangan (masuk) itu berlaku sampai kita bisa memutuskan dan mengerti permasalahan ideologi Islam dan ancamannya yang berbahaya. Negara ini tidak bisa menjadi korban serangan kaum percaya pada konsep Jihad dan tidak memiliki nalar untuk menghormati sesama manusia," ujar Trump dalam pernyataannya kepada awak media kemarin, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (7/12).
Pernyataan Trump, yang menghebohkan publik Indonesia ketika bertemu Ketua DPR Setya Novanto dan Wakilnya Fadli Zon beberapa bulan lalu, bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Barack Obama agar warga AS - baik yang muslim maupun tidak - jangan sampai termakan kebencian satu sama lain.
"Kita tidak bisa menyerang satu dan lainnya dengan membiarkan pertempuran yang diartikan antara Islam dan Amerika. Ini juga menjadi tanggung jawab Muslim Amerika. ISIS tidak bisa mengatasnamakan Islam karena mereka adalah kelompok pembunuh bengis," kata Obama di Ruang Oval Gedung Putih akhir pekan lalu.
Manajer Kampanye Trump, Corey Lewandowski, menegaskan maksud bosnya soal melarang muslim masuk ke wilayah AS. Yang akan ditolak masuk itu mencakup wisatawan beragama Islam, selain calon imigran.
"Semua orang Islam (dilarang masuk) dan ada pengawasan besar-besaran," kata Corey.
(mdk/pan)