Mahasiswa AS Gugat TikTok karena Kirim Data Pengguna ke China
Perusahaan Bytedance pemilik aplikasi berbasis di Beijing ini memiliki jumlah pengguna yang fantastis di AS.
Pembuat aplikasi video TikTok digugat di Amerika Serikat. Aplikasi itu dianggap telah mengirim "data pengguna" dalam jumlah besar ke China.
Gugatan yang berisi tudingan terhadap perusahaan "diam-diam" mengambil konten tanpa persetujuan pengguna.
-
Mengapa Amerika Serikat ingin melarang TikTok? Salah satu alasan yang paling ditonjolkan adalah keamanan data dan privasi masyarakat umum.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Di mana TikTok tersedia? TikTok tersedia di lebih dari 150 negara dan dalam 75 bahasa, menjadikannya platform global yang dapat diakses oleh hampir semua orang di dunia.
-
Siapa yang membuat TikTok? TikTok berasal dari Cina dan dikembangkan oleh perusahaan teknologi bernama ByteDance. Aplikasi ini awalnya diluncurkan di pasar Cina dengan nama Douyin pada September 2016, dan kemudian diluncurkan secara global sebagai TikTok pada tahun 2017.
-
Apa yang China lakukan untuk melawan pembatasan teknologi dari Amerika? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Siapa yang mengecam langkah Amerika Serikat dalam melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras China dalam kendaraan otonom? Di sisi lain, pemerintah Tiongkok mengecam langkah ini dan menyatakan bahwa AS telah memperluas definisi keamanan nasional secara tidak adil.
Perusahaan Bytedance pemilik aplikasi berbasis di Beijing ini memiliki jumlah pengguna yang fantastis di AS.
Tiktok adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat video berdurasi 15 detik, biasanya melibatkan sinkronisasi bibir ke lagu, komedi, dan trik mengedit yang berbeda.
Popularitas platform ini sebenarnya telah meledak dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar penggunanya adalah kalangan remaja - dewasa berkisar umur 20 tahunan.
Pengumpulan Data Pribadi
TikTok diprediksi memiliki sekitar setengah miliar pengguna aktif di seluruh dunia.
Namun, platform ini sedang menghadapi tekanan di Amerika Serikat terkait masalah pengumpulan data pribadi dan sensor.
Dilansir BBC, Gugatan diajukan di pengadilan California minggu lalu mengklaim TikTok "secara diam-diam...disedot dan ditransfer ke server di China sejumlah besar data pengguna pribadi dan yang dapat diidentifikasi secara pribadi."
Hal ini diduga bahwa data tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi profil serta melacak pengguna di AS "sekarang dan di masa yang akan datang."
Seorang mahasiswa yang berasal dari California, Misty Hong, menjadi penggugat dalam kasus ini. Hong mengklaim dia mengunduh aplikasi pada tahun ini, tetapi tidak bisa membuat akun TikTok.
Beberapa bulan kemudian dia menuduh firma itu telah membuat akun untuknya, dan "diam-diam" mengambil draft video yang dia buat tetapi tidak pernah bermaksud untuk mempublikasikannya.
Data itu dikirim ke dua server di China, didukung oleh Tencent dan Alibaba.
Gugatan tersebut juga berisi argumentasi TikTok yang mendapat untung dengan cara yang tidak adil dari "pengambilan rahasia' data pribadi. Kemudian data itu digunakan untuk mendapatkan "pendapatan dan laba iklan bertarget besar."
TikTok tidak langsung menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
Rabu kemarin, pihak TikTok meminta maaf kepada remaja asal Amerika Serikat karena telah menghapus videonya.
Reporter Magang: Denny Adhietya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)