Mahasiswa WNI di Australia diadili atas tuduhan perkosa lelaki
Billy Tamawiwy disidang di Canberra, mengaku tak memperkosa. Korbannya ada tujuh lelaki, tertipu FB palsu
Billy Tamawiwy (23), mahasiswa Indonesia di Australia yang terlibat kasus dugaan perkosaan terhadap beberapa lelaki, menjalani sidang di Mahkamah Agung Ibu Kota Canberra.
Dia ditangkap otoritas keamanan Canberra, Australia, pada Oktober 2014. Tamawiwy disebut-sebut membuat akun Facebook palsu dengan nama dan foto perempuan. Akun itu dipakainya memancing tujuh pria, lantas memaksa mereka berhubungan badan.
-
Apa yang ditemukan peneliti di Australia? Peneliti menemukan jejak kaki burung tertua yang pernah ditemukan di Australia.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Australia? Indonesia akan bertanding melawan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, pada Selasa (10/09).
Di pengadilan, seorang saksi mata menunjukkan kebenaran si pemilik akun itu adalah Billy Tamawiwy.
"Saya berteman dengan akunnya yang asli dan yang yang palsu. Keduanya selalu aktif bersamaan, begitu pula jika saya lihat unggahan mereka, hampir selalu mirip, bahkan ejaan yang salah pun sama," ujar saksi mata yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir dari laman ABC, Senin (21/9).
Jaksa Trent Hickey mengatakan pelaku mengajak korban yang terpancing untuk ngobrol di Facebook. Jika ada respon, maka Tamamiwy segera mengirim gambar dan informasi cabul. Bila tidak mendapat balasan, WNI ini akan mengirim pesan yang berisi ancaman pada para korbannya.
WNI mengeyam pendidikan di sebuah universitas Canberra mengakui di persidangan bila membuat akun palsu. Tapi Tamawiwy membantah sudah memperkosa para lelaki yang dia ajak tidur, melainkan suka sama suka.
"Dia hanya mengaku telah menyiapkan laman Facebook palsu dan mengirim pesan," kata sang pengacara James Lawton.
(mdk/ard)