Mantan Presiden Singapura SR Nathan wafat di usia 92
Diplomat dari etnis Tamil itu menderita stroke. Nathan adalah presiden menjabat paling lama di Singapura
Sellapan Ramanathan atau kerap dipanggil S.R Nathan, meninggal dunia dalam usia 92 tahun di Rumah Sakit Umum Singapura, Senin (23/8) malam waktu setempat. Nathan adalah mantan Presiden ke-6 Singapura sepanjang kurun 1999 hingga 2011.
Channel News Asia melaporkan kondisi Nathan sudah memburuk tiga hari terakhir akibat stroke. Pemerintah Singapura mengumumkan status berkabung nasional, serta akan menggelar prosesi pemakaman terbuka pada Jumat (26/8) mendatang di Aula National University of Singapura (NUS).
-
Kenapa berita tentang PM Singapura yang menyinggung Indonesia diedit? Kesimpulan PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama adalah hoaks. Faktanya judul dalam artikel itu telah diedit.
-
Kapan jenazah Oei Tiong Ham dipindahkan ke Singapura? Pada tahun 1960, jenazah Oei Tiong Ham dikremasi dan dipindahkan ke Singapura.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa yang diekspor ke Singapura? Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi diekspor ke Singapura dengan nilai SGD 101.730 atau setara Rp 1,15 M.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Siapa yang sebenarnya menulis artikel PM Singapura yang memberikan peringatan? Artikel tersebut berisi tentang Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong tiba-tiba memberi peringatan.
Untuk sementara jasad Nathan disemayamkan di Gedung Parlemen. Presiden Singapura, Tony Tan Keng Yam, berduka cita atas meninggalnya politikus senior itu. Nathan adalah sosok yang berhasil menjalankan tugas seremonial kepresidenan dengan terobosan baru di bidang kegiatan amal.
"Pak Nathan akan dikenang berkat gagasan bantuan sosial kepresidenan. Saat itu kami berhasil mengumpulkan dana lebih dari USD 100 juta dari rakyat Singapura," kata Tan.
Di masa kecilnya, Nathan sempat tinggal di Malaysia sebelum kemudian mengikuti keluarga pindah ke Singapura. Selepas Perang Dunia ke-2 berakhir, dia menjadi pegawai kota Singapura, kemudian mendukung Partai Rakyat Pekerja pimpinan Lee Kuan Yew memerdekakan diri dari Federasi Malaya. Sebelum terpilih sebagai presiden, Nathan lama berkarir sebagai diplomat, sempat pula menjadi Duta Besar Singapura untuk Amerika Serikat.
Nathan adalah satu-satunya presiden dalam sejarah Negara Kota itu yang berhasil menjabat dua periode berturut-turut. Pria dari etnis Tamil ini mundur dari periode jabatan ketiga dengan alasan kesehatan yang menurun.
Presiden di Singapura sebetulnya hanya simbol atau menyerupai diplomat untuk segala isu, mengingat urusan pemerintahan dikelola sepenuhnya oleh Perdana Menteri.
PM Singapura Lee Hsien Loong mengaku bersedih mendengar kabar sobat dekat ayahnya itu meninggal. PM pertama Singapura, Lee Kuan Yew dan Nathan adalah rekan kerja sepanjang hidup mereka.
"Pak Nathan selain menjadi presiden terpanjang menjabat di negara kita, sekaligus merupakan sosok yang akrab dengan segala lapisan warga Singapura," kata Loong.
Ucapan duka cita untuk Nathan kini berhamburan dari netizen Singapura. Para pejabat tinggi Negeri Singa turut mengucapkan belasungkawa melalui jejaring sosial masing-masing.
(mdk/ard)