Masih Usia Belia, Ini Identitas Pelaku Penembakan Donald Trump Saat Kampanye
Masih Usia Belia, Ini Identitas Pelaku Penembakan Donald Trump Saat Kampanye
FBI sudah merilis identitas pelaku penembakan Donald Trump.
- FOTO: Saat Perban di Telinga Donald Trump Viral, Para Pendukungnya Ramai Ikutan Pakai Selama Kampanye
- FOTO: Berdarah Akibat Ditembak, Donald Trump Tetap Berdiri Sampaikan Pidato Politik di Kampanye Pilpres AS
- Fakta-Fakta Donald Trump Ditembak saat Kampanye, Pelaku Penembakan Tewas
- Detik-Detik Donald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah
Masih Usia Belia, Ini Identitas Pelaku Penembakan Donald Trump Saat Kampanye
Pihak berwenang Amerika Serikat sudah mengidentifikasi pria yang melakukan upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump pada kampanye di Pennsylvania hari ini.
FBI mengatakan penembak, yang telah tewas, diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania. Motifnya belum jelas.
Dilansir NBC News, Minggu (14/7), penembak segera "dinetralisir" oleh Secret Service, kata kepala komunikasi Anthony Guglielmi.
Bethel Park adalah kota yang mayoritas penduduknya berkulit putih dan relatif makmur di bagian selatan wilayah Pittsburgh yang lebih besar. Lokasi kampanye, Butler, sekitar satu jam berkendara ke utara Pittsburgh.
Catatan pemilih Pennsylvania mencantumkan seorang Thomas Matthew Crooks dengan alamat dan tanggal lahir yang sama sebagai seorang Republikan terdaftar, meskipun tidak jelas dari catatan kapan hal itu diterapkan.
Pada jumpa pers Sabtu malam waktu setempat, pihak berwenang mengatakan penyelidikan sudah hampir berhasil mengidentifikasi penembak, yang tidak membawa identitas, kata Letkol Polisi Negara Bagian, George Bivens.
"Penembak telah diidentifikasi sementara," katanya. "Ini masalah melakukan konfirmasi biometrik."
Penyidik juga memprioritaskan mencari motif dan menentukan apakah penembak memiliki kaki tangan, kata pihak berwenang dalam konferensi pers.
Donald Trump dilarikan dari panggung dengan darah di telinga dan wajahnya setelah ditembak saat sedang berpidato kampanye di hadapan massa pendukungnya.
Trump terlihat langsung menunduk sambil memegang telinga kanannya setelah terdengar letusan tembakan pertama.
Secret Service mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump "selamat."