Masjid khusus perempuan di AS juga gelar salat Jumat
Dalam Islam hak dan kewajiban beribadah milik kaum adam dan hawa tanpa dibedakan.
Jumat menjadi hari istimewa bagi lelaki muslim. Mereka bergegas menuju masjid untuk berjamaah menunaikan salat. Diyakini Jumat menjadi hari paling baik bagi penganut Islam.
Keyakinan ini teryata tak hanya berlaku bagi kaum adam. Para perempuan di Kota Los Angeles, Amerika Serikat ternyata juga menggelar salat Jumat bareng di masjid khusus perempuan. Mereka juga sekaligus mendobrak tabu hanya lelaki yang diprioritaskan ke masjid.
"Kami punya hak dan tanggung jawab sama pada keyakinan kami," ujar Edina Lekovic salah satu anggota lembaga layanan muslim menjadi imam bagi 150 jamaah yang seluruhnya wanita, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (1/2).
Masih banyak anggapan perempuan dalam Islam memiliki derajat di bawah lelaki termasuk mendapat pendidikan agama. Namun Lekovic menggerakkan salat berjamaah dan juga belajar Alquran di gedung pusat keagamaan. Menurut Donna Auston salah satu kandidat doktor yang mengkaji budaya Islam dari Universitas Rutgers, langkah yang diambil Lekovic terhitung baru. "Faktanya ada salat jumat, khotbah yang seluruhnya dilakukan perempuan. Ini baru," ujarnya.
Sementara menurut Hussam Ayloush dari lembaga hubungan Amerika-Islam mengatakan setiap muslim harus meningkatkan derajat kaum hawa. Masjid merupakan rumah ibadah bagi siapa pun, tidak lelaki atau perempuan. "Semua muslim akan merasa seperti berada di rumah jika mereka di masjid," ujar Ayloush.
Setelah salat Jumat bersama para perempuan ini membentuk lingkaran dan menceritakan pengalaman spiritual mereka.
Masjid khusus wanita ini dibangun oleh M. Hasna Maznavi dan Sana Muttalib setelah sering mendapat perlakuan kurang menyenangkan di masjid-masjid konservatif. Masjid ini pun menerima muslimah dari pelbagai latar belakang dan aliran baik Syiah atau Sunni.