Mengapa Bendera Negara-Negara Arab Tampak Mirip? Ternyata Ini Alasannya
Salah satu alasan yang sering dijelaskan adalah keempat warna pada bendera-bendera Arab ini mewakili periode sejarah Arab yang berbeda.
Jika diperhatikan bendera negara-negara Arab sekilas tampak sama, menggunakan warna merah, hitam, putih, hijau.
Mengapa Bendera Negara-Negara Arab Tampak Mirip? Ternyata Ini Alasannya
Salah satu alasan yang sering dijelaskan adalah keempat warna pada bendera-bendera Arab ini mewakili periode sejarah Arab yang berbeda. Warna hitam dikaitkan dengan kekhalifahan Rashidun dan Abbasiyah, warna putih dengan masa Bani Umayyah, warna hijau dengan Dinasti Fatimiyah, dan warna merah dengan Dinasti Hashemite yang merupakan penerus Dinasti Rashidun, yang juga dianggap mewakili Nabi Muhammad dan Islam pada umumnya.
Teori lain berasal dari ayat abad ke-14 oleh penyair Irak, Safi al-Din al-Hilli yang menyatakan “Putihlah tindakan kita, hitamkan pertempuran kita, hijaukan ladang kita, dan merahkan pedang kita.”
-
Apa yang dimaksud dengan kata benda? Kata benda adalah jenis kata yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari. Sesuai dengan sebutannya, kata benda merupakan kata untuk menunjukkan suatu benda, baik benda konkret atau yang bisa dilihat dengan mata maupun benda abstrak.
-
Apa yang akan diarak dalam kirab bendera? Proses kirab pengembalian duplikat bendera pusaka dan naskah proklamasi dari Ibu Kota Nusantara (IKN) menuju ke Jakarta akan berlangsung siang nanti.
-
Bagaimana Bupati Subang mengibarkan bendera? Ia diketahui mengamankan diri menggunakan tali khusus pemanjat tebing dengan keamanan yang tinggi.
-
Kapan Hari Bela Negara diperingati? Setiap 19 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Bela Negara.
-
Siapa yang menemukan benda-benda tersebut? Serangkaian artefak kuno misterius ditemukan penyelam dari unit bawah air Kepolisian Napoli, Italia di dekat Capri sebuah pulau di Teluk Napoli.
-
Mengapa benua ini tenggelam? “Kita berbicara tentang lanskap yang cukup terendam, lebih dari 100 meter di bawah permukaan laut saat ini,” Kasih Norman, arkeolog Universitas Griffith di Queensland, Australia, dan penulis utama studi baru ini, kepada Live Science.
Diperkirakan kombinasi warna-warna ini pertama kali digunakan pada tahun 1916 dalam bendera Pemberontakan Arab melawan Kekaisaran Ottoman, yang dirancang oleh diplomat Inggris Sir Mark Sykes.
“Hal ini juga sangat relevan bagi UEA karena benderanya terdiri dari warna tradisional Arab. Ketika kita berbicara tentang warna tradisional Arab, yang dimaksud bukan hanya warna pan-Arab, namun juga warna Islami. Itu kembali ke Nabi Muhammad, hijau dan merah ke Ottoman. Ini sangat relevan dengan sejarah dan identitas,” tambahnya.
"Sekarang jika dilihat, Irak dan Suriah, Libanon, adalah pengecualian, Yordania juga pengecualian, UEA tidak pernah berubah. Bahkan Mesir, negara terbesar, selalu punya identitas kuat, tapi mereka mengubah bendera.
Selain itu, Prof Podeh juga menjelaskan di masa lalu sering terjadi adanya perubahan bendera pada negara-negara itu. Hal ini menunjukan fakta simbolisme sangat terbuka untuk perubahan. Pergantian pemerintah juga mungkin mengubah simbolisnya, hal yang unik bagi dunia Arab pada umumnya.Dari 22 anggota Liga Arab, 10 negara menggunakan warna hijau, putih, hitam, dan merah. Dari 12 negara lainnya sebagian besar mengandalkan salah satu dari empat warna seperti merah atau hijau. Sementara, 9 negara sisanya menggunakan simbol-simbol Islam seperti bintang, bulan sabit atau pedang yang didesain pada benderanya.
“Warna mewujudkan keutamaan tertentu , atau yang dipandang sebagai keutamaan, entah itu daerah perjuangan kolonial, hijaunya tanah, hitam juga bisa menjadi simbol perlawanan,” kata Dr Anthony Gorban, dosen senior bidang Islam dan Studi Timur Tengah di Universitas Edinburgh, Inggris.
“Yang menarik bagi saya adalah perubahan bendera seiring waktu dengan rezim atau orientasi politik yang berbeda. Perubahan seiring berjalannnya waktu juga terjadi di Mesir, di Suriah, dan di Lebanon. Bendera sering kali berkaitan dengan identitas nasional. Bendera menawarkan kegunaan untuk menandakan sebuah ideologi,” kata Gorban.
Sumber: the National