Misteri Simbol dalam Papan Reklame Tertua di Dunia Belum Berhasil Dipecahkan
Papan reklame ini berasal dari perabadan kuno Lembah Indus.
Sebuah papan reklame (billboard) tertua di dunia ditemukan di reruntuhan kota kuno Peradaban Lembah Indus, yang membentang dari wilayahIndia, Pakistan, dan Afghanistan saat ini.
Papan reklame yang ditemukan di reruntuhan toko perhiasan ini ditemukan tim dari Survei Arkeologi India saat mulai melakukan penggalian di kota kuno Dholavira berusia 5.000 tahun pada 1990-an.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
Tim melihat ada sebuah kilatan putih saat dengan hati-hati membersihkan puing-puing yang berjatuhan dan batu-batu yang tidak tersentuh selama ribuan tahun. Setelah penggalian, mereka menemukan sepuluh simbol besar, masing-masing setinggi sekitar 15 inci dan terbuat dari beberapa potong gipsum putih. Arkeolog juga menemukan bukti kayu membusuk yang mengelilingi simbol tersebut.
Melalui petunjuk-petunjuk ini, peneliti menyimpulkan simbol tersebut merupakan bagian dari papan reklame, dikutip dari laman Atlas Obscura, Minggu (22/1).
Gipsum putih cerah akan membuat simbol terlihat dari kejauhan bahkan di malam hari, karena cahaya obor memantulkan mineral, sementara kayu di sekitarnya akan mendukung simbol tersebut.
Ketua tim penggalian, RS Bisht meyakini papan reklame Dholavira itu dipasang di atas lima gerbang terbesar kota kuno tersebut.
"Papan kayu itu panjangnya 3,5 meter dan ambang gerbang utara juga lebarnya 3,5 meter. Tampaknya itu dipasang pada fasad gerbang utara dan dapat dilihat dari kota bawah dan tengah," jelas Bisht.
Para peneliti bertanya-tanya mengapa tanda itu ada di sebuah ruangan di sebelah gerbang utara dan bukan di atasnya. Tetapi Bisht percaya bahwa gempa bumi, yang biasa terjadi di daerah tersebut, mungkin menjatuhkan papan tersebut, setelah itu warga Dholavira dengan hati-hati memindahkannya ke gudang di sebelah gerbang.
Namun masih ada misteri besar yang belum terungkap: apa yang disampaikan dalam papan reklame tersebut. Papan reklame itu berisi naskah dari Peradaban Lembah Indus, yang belum diuraikan, jadi tidak ada yang tahu informasi apa yang disampaikan melalui papan reklame tersebut.
Papan reklame Dholavira ini tersimpan di Museum Nasional di New Delhi. Namun papan ini tidak dipamerkan untuk publik dan masih menjadi objek penelitian.
Artefak ini juga menjadi salah satu prasasti terpanjang berisi naskah Harappan atau Indus.
Baca juga:
Misteri Asal-Usul Belati Meteorit Firaun Tutankhamun yang Bikin Penasaran
Puluhan Tengkorak Tanpa Kepala Ditemukan dalam Kuburan Massal Abad ke-5 SM
Penuh Misteri, Kisah di Balik Dua Jasad "Berciuman" Selama 2.800 Tahun
Bukti Baru Minum Susu Membuat Manusia Purba Lebih Gemuk dan Tinggi
Camilan Penonton Saat Menonton Gladiator di Zaman Romawi Kuno Ditemukan