Mumi berumur 200 tahun ini 'masih hidup'
Ahli Buddha ternama di Mongolia mengatakan mumi ini tidak mati, melainkan sedang bermeditasi.
Polisi Mongolia berhasil menangkap seorang pria yang mencoba menjual sebuah mumi di pasar gelap di Provinsi Songinokhairkhan. Mumi biksu yang tak diketahui asalnya itu duduk dalam posisi lotus.
Penemuan ini sempat memicu kontroversi setelah seorang ahli Buddhisme ternama mengatakan bahwa mumi itu tidak benar-benar mati, tetapi sedang berada dalam meditasi yang mendalam.
-
Dimana tempat wisata sejarah di Jakarta yang memiliki penjara bawah tanah? Menariknya, di bawah museum fatahilah ini terdapat berbagai penjara bawah tanah yang bisa kamu kunjungi dan dapat merasakan bagaimana di dalam penjara tersebut.
-
Dimana letak Old Shanghai di Jakarta Timur? Jika ingin merasakan sensasi chinatown lain di ibu kota, Old Shanghai di Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur bisa jadi alternatifnya.
-
Apa saja daya tarik wisata di Old Shanghai Jakarta Timur? Pengunjung akan disuguhkan berbagai daya tarik, mulai dari monumen pagoda instagramable sampai puluhan stand kuliner halal.
-
Kenapa Old Shanghai Jakarta Timur bisa menjadi destinasi edukasi tentang budaya Tiongkok? Dalam laman resmi Old Shanghai, ilmu soal kebudayaan masyarakat Tiongkok lawas juga bisa didapatkan di destinasi tersebut.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
Mumi itu sekarang diamankan di Pusat Forensik Nasional di Ulan Bator. Pihak berwajib percaya bahwa mumi itu telah dicuri dari sebuah gua di wilayah Kobdsk dan kemudian disembunyikan di rumah pelaku.
Kini para ilmuwan sedang melakukan pemeriksaan forensik pada mumi yang diperkirakan telah berumur 200 tahun tersebut. Ketika ditemukan, mumi itu terbungkus kulit sapi. Untuk itu, mereka sekarang mencoba menentukan bagaimana tubuh mumi itu bisa terawat dengan baik, meskipun cuaca dingin di Mongolia tentunya sangat berperan dalam proses pengawetan mumi.
"Biksu itu tidak benar-benar mati, tetapi dalam keadaan meditasi yang disebut tukdam. Jika seseorang berhasil mencapai tingkatan ini selama lebih dari tiga minggu, tubuhnya akan mulai menyusut, sangat lambat. Pada akhirnya, semua yang menempel pada tubuh orang itu seperti rambut, kuku dan pakaian akan tetap awet," terang Dr Barry Kerzin, dokter yang merawat Dalai Lama, kepada Siberian Times.
Photo: Morning Newspaper
Barry menambahkan bahwa biasanya dalam kasus ini, orang-orang yang berada di sekitar biksu itu akan melihat pelangi yang bersinar di langit selama beberapa hari. Itu berarti biksu tersebut telah mencapai tingkatan Buddha.
"Jika meditator bisa tetap bertahan dalam meditasi itu, dia bisa menjadi seorang Buddha. Siapa pun yang berhasil mencapai tingkat spiritual tinggi akan membuat semua orang di sekitarnya merasakan sukacita mendalam," lanjutnya.
Sampai saat ini, identitas dari mumi biksu itu belum diketahui. Namun, Barry berspekulasi jika mumi itu mungkin adalah Dashi-Dorzho Itigilov. Itigilov berasal dari negara tetangga Buryatia. Dia pernah mengatakan kepada murid-muridnya pada tahun 1927, bahwa dia akan mati, dan mereka harus menggali tubuhnya setelah 30 tahun.
Setelah digali, tubuh Itigilov konon masih dalam keadaan utuh dan awet. Untuk menghindari campur tangan pemerintah Soviet, para pengikutnya menguburnya lagi. Itigilov tetap dalam kondisi itu sampai tahun 2002, ketika jasadnya kembali digali dan ditemukan tetap terawat dengan baik. Tubuhnya lantas ditempatkan di sebuah kuil Buddha dan disembah oleh pengikutnya.
Barry mengatakan bahwa dia telah diberi hak istimewa untuk merawat beberapa meditator yang "meninggal" dalam keadaan tukdam.
Baca juga:
Dalai Lama: Saya seorang Marxist
Lima pemimpin spiritual abad 20 paling berpengaruh sejagat
Tradisi mayat jadi santapan burung masih berlaku di Tibet
Monemvasia, kota sembunyi di lepas pantai Yunani
Melongok Candi Ngetos Nganjuk, makam Raja Hayam Wuruk Majapahit