Muslim dan Yahudi berbagi tanah kuburan di Sydney
Lahan seluas 3,3 hektar itu diperkirakan mampu menampung jenazah kedua umat beragama hingga lebih dari satu dekade.
Umat Islam dan Yahudi di Kota Sydney, Negara Bagian New South Wales, Australia, tampaknya tidak saling bermusuhan untuk soal pemakaman. Pekan lalu kedua umat agama itu sepakat berbagi lahan pemakaman.
Pemerintah New South Wales menyatakan kedua umat beragama itu bisa saling berbagi tanah pemakaman di Rookwood Necropolis. Tempat pemakaman itu dikenal sebagai yang terbesar di selatan Hemisphere, seperti dilansir Haaretz, Rabu (15/5).
Warga muslim di Kota Harbor kini mencapai sekitar 150 ribu jiwa dan mereka mulai kekurangan tanah pekuburan. Sedangkan umat Yahudi ada sebanyak 45 ribu.
Lahan pekuburan seluas 3,3 hektar itu diperkirakan mampu menampung jenazah kedua umat beragama hingga lebih dari satu dekade.
Menteri Perindustrian Dasar Katrina Hodgkinson mengatakan sebagian tanah pemakaman itu sanggup menampung sekitar empat ribu makam muslim dan sebagian lagi bisa muat untuk 2.700 makam Yahudi.
Yair Miller, presiden komunitas Yahudi New South Wales menyatakan pembagian lahan pemakaman itu membuktikan keharmonisan hubungan kedua agama di wilayah itu.
"Komunitas Yahudi masih membutuhkan solusi jangka panjang tapi kami sangat berterima kasih," kata dia.
Ahmad Kamaledine, perwakilan Muslim di pemakaman Rookwod menyebut keputusan itu sebagai wujud kerja sama antara muslim dan Yahudi.
"Melihat jenazah muslim dan Yahudi dikuburkan berdampingan menunjukkan keharmonisan kedua komunitas di Australia," ujar dia.
Namun Michael Burd, seorang pengkritik keras Islam ekstrem di Australia menyatakan tidak setuju dengan keputusan itu.
"Ketika saya membaca keputusan itu saya sangat kecewa," kata dia.