Netanyahu Gelar Rapat Kabinet Darurat, Bersumpah Musnahkan Hamas
Pertemuan ini bertujuan untuk menunjukkan kesatuan nasional dan tekad Israel dalam menghadapi ancaman dari kelompok Hamas di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemarin menggelar rapat kabinet darurat di markas militer Tel Aviv.
Netanyahu Gelar Rapat Kabinet Darurat, Bersumpah Musnahkan Hamas
Pertemuan ini bertujuan untuk menunjukkan kesatuan nasional dan tekad Israel dalam menghadapi ancaman dari kelompok Hamas di Jalur Gaza.
Pertemuan dimulai dengan momen hening sebagai penghormatan bagi lebih dari 1.300 warga Israel yang tewas dalam serangan mendadak yang dilancarkan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Netanyahu juga menyambut mantan anggota oposisi Benny Gantz, yang baru-baru ini bergabung dengan pemerintah bersama beberapa anggota partainya, membentuk koalisi yang lebih luas.
- Kisah Pilu Bocah Tiga Tahun di Gaza, Bom Israel Renggut Semua Keluarganya dan Kini Harus Hidup Tanpa Kaki
- PM Israel Netanyahu Diklaim Kena Serangan Jantung Akibat Tentaranya Banyak yang Gugur, Cek Faktanya
- 16 Tentara Israel Tewas, Netanyahu Akui Pasukannya Kalah Menyakitkan dari Hamas
- Netanyahu Akhirnya Minta Maaf di Media Sosial, Tapi Kemudian Pesannya Dihapus
Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu menjelaskan, semua menteri tengah bekerja tanpa henti, dengan satu tujuan bersama, yaitu menghadapi dan mengatasi ancaman yang dihadirkan oleh kelompok Hamas.
"Hamas berpikir kami akan dihancurkan. Namun, sebenarnya, kami yang akan menghancurkan Hamas," tegas Netanyahu, seperti dilansir laman al Arabiya, Ahad (15/10).
Pernyataan ini merupakan bagian dari pesan yang jelas kepada seluruh bangsa Israel, musuh, dan dunia internasional bahwa Israel bersatu dan bertekad untuk melindungi keamanan dan kedaulatan negaranya.
Selama beberapa waktu terakhir, Israel menghadapi serangkaian serangan dari Gaza yang dipicu oleh Hamas, termasuk serangan besar pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan banyak warga Israel. Dalam situasi ini, Israel merasa perlu untuk menunjukkan solidaritas nasional dan tekad kuat dalam menghadapi ancaman tersebut.
Kehadiran Benny Gantz, mantan pemimpin oposisi, di dalam kabinet pemerintahan juga menegaskan kesatuan nasional dalam menghadapi tantangan keamanan. Ini mencerminkan upaya bersama dari berbagai pihak politik untuk menghadapi ancaman bersama demi kepentingan negara.
Sumber: Al Arabiya
Sementara itu serangan darat Israel ke Jalur Gaza yang direncanakan berlangsung pada akhir pekan ditunda seminggu karena cuaca buruk. Hal ini diungkapkan pejabat Israel kepada New York Times, Minggu (15/10).
Israel telah mempersiapkan diri untuk melakukan invasi darat ke Jalur Gaza dengan mengumpulkan ratusan ribu pasukan cadangan. Kabinet perang Israel yang baru terbentuk telah menyetujui operasi ini. Ada puluhan ribu tentara yang dilaporkan sedang bersiap untuk menyerang Jalur Gaza.