Pandemi Kian Parah, WHO Catat Kasus Infeksi Covid-19 Tertinggi dalam 24 Jam
Di seluruh dunia ada lebih dari 28 juta kasus yang dikonfirmasi, separuhnya terjadi di Amerika.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat rekor kenaikan jumlah infeksi virus corona baru, dengan 307.930 dalam 24 jam. Peningkatan infeksi terbesar terjadi di India, Amerika Serikat, dan Brasil.
Dikutip dari laman BBC News, Senin (14/9), WHO mengatakan kematian karena Covid-19 naik lebih dari 5.500 kasus sehingga total global menjadi 917.417. Di seluruh dunia ada lebih dari 28 juta kasus yang dikonfirmasi, separuhnya terjadi di Amerika.
-
Apa yang baru saja digolongkan oleh WHO sebagai kemungkinan karsinogen? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) telah resmi menggolongkan bedak talkum sebagai "mungkin bersifat karsinogenik" bagi manusia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Menurut WHO, India melaporkan 94.372 kasus baru pada hari Minggu, diikuti oleh AS dengan 45.523 dan Brasil dengan 43.718.
Lebih dari 1.000 kematian baru tercatat di AS dan India, sementara Brasil mengatakan 874 orang meninggal karena penyakit terkait Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
India memiliki jumlah kasus terkonfirmasi terbesar kedua di dunia setelah AS. Minggu lalu dilaporkan hampir dua juta kasus Covid-19 pada Agustus, penghitungan bulanan tertinggi di dunia sejak pandemi dimulai Desember lalu.
Brasil mencatat lebih dari empat juta kasus, tertinggi ketiga di dunia. Memiliki jumlah kematian tertinggi di Amerika Latin, dengan sekitar 131.000 sejauh ini.
Sedangkan Amerika memiliki jumlah kematian tertinggi yang tercatat di dunia dengan lebih dari 194.000 orang meninggal karena Covid-19.
Negara-negara di seluruh Eropa kini mencatat peningkatan jumlah kasus harian di tengah kekhawatiran kebangkitan virus.
Karantina wilayah diberlakukan di daerah yang paling parah terkena dampak, dan orang-orang diminta untuk mengenakan masker lagi serta mengikuti aturan jarak sosial.
Sementara itu, Israel akan memberlakukan karantina wilayah nasional baru karena kasus virus corona terus meningkat. Pembatasan yang ketat akan berlaku mulai hari Jumat, tahun baru Yahudi, dan akan berlangsung setidaknya tiga pekan, kata pihak berwenang.
Menurut catatan Universitas John Hopkins, Israel mencatat lebih dari 153.000 infeksi yang dikonfirmasi dan 1.108 kematian akibat pandemi.
Reporter Magang: Galya Nge
(mdk/pan)