Paus Mati di Skotlandia, Perutnya Berisi 100 Kg Sampah dari Tali Sampai Jaring
Seekor ikan paus mati terdampar di pantai di Skotlandia dan ditemukan sekitar 100 kilogram sampah dari dalam perutnya mulai dari jaring, tali, plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Seekor ikan paus mati terdampar di pantai di Skotlandia dan ditemukan sekitar 100 kilogram sampah dari dalam perutnya mulai dari jaring, tali, plastik dan berbagai jenis sampah lainnya, menurut kelompok peneliti paus setempat.
Paus berusia 10 tahun tersebut ditemukan pada 30 November lalu di Pantai Luskentyre di Outer Hebrides setelah terdampar di pasir pantai, menurut kelompok tersebut, Scottish Marine Animal Stranding Scheme, yang mengunggah sejumlah foto paus tersebut dan rinciannya di Facebook pada Minggu. Kelompok tersebut menyebutkan hewan mamalia tersebut memiliki panjang sekitar 14 meter dan berat 20 ton.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
-
Kapan borgol plastik diperkenalkan? Borgol plastik atau plastic cuffs diperkenalkan pada 1965.
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Kapan sampah plastik mencemari Sungai Ciliwung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
Kelompok tersebut menyampaikan, sampah dalam perut paus berbentuk bulatan besar yang isinya bundelan tali, gelas plastik, tas, sarung tangan, tali pengepakan dan tabung. Sebuah foto menunjukkan jaring ikan yang diletakkan di sebelah paus.
Belum jelas apakah sampah tersebut penyebab kematian paus tersebut, tapi kemungkinan mengganggu proses pencernaannya, kata Direktur Scottish Marine Animal Stranding Scheme, Andrew Brownlow, dalam sebuah surel pada hari Senin.
"Hal yang tak lumrah dalam kasus ini adalah besarnya volume (sampah)," ujarnya, dilansir dari laman The New York Times, Selasa (3/12).
Admin Facebook kelompok tersebut, Dan Parry yang bertugas menjaga Pantai Luskentyre bebas sampah, mengatakan dia menyaksikan pembedahan perut paus tersebut. Dia juga mengunggah foto paus di grup Facebook Scottish Marine Animal Stranding Scheme.
"Kami berada di pulau terluar, dan (sampah) ini mengambang di samudera dari seluruh wilayah dunia," kata Parry dalam sebuah surel pada Senin.
Darurat Sampah di Laut
Penemuan sampah dalam perut paus, lumba-lumba dan kura-kura sering terjadi. Tapi paus cenderung menarik perhatian besar karena besarnya jumlah sampah yang ditemukan dalam perutnya.
Pada Maret, paus mati juga ditemukan di Filipina dengan sekitar 40 kilogram sampah plastik dalam perutnya. Bulan selanjutnya, lebih dari 21 kilogram sampah plastik termasuk tas belanja dan tempat makanan sekali pakai ditemukan di dalam perut seekor paus di Italia.
"Ini adalah pengingat suram dampak sampah plastik di lingkungan laut," katanya.
Paus tersebut dikubur di pantai dengan bantuan anggota penjaga pantai dan tim penanganan setempat, menurut kelompok laut Skotlandia.
"Benar-benar tak ada pilihan lain," kata Parry.
Kematian Paus
Direktur Eksekutif Konservasi Paus dan Lumba-Lumba Amerika Utara di Massachusetts
Regina Asmutis-Silvia, mengatakan kebanyakan paus yang mati tidak terdampar di pantai seperti yang terjadi di Skotlandia.
"Beberapa penelitian menemukan jumlah paus terdampar hanya beberapa atau sekitar 2 persen dari jumlah kematian paus," ujarnya.
"Dan ketika kasus paus terdampar ini menarik perhatian terhadap sampah laut, sebuah masalah yang kita semua pasti bisa bantu untuk menyelesaikannya, itu juga harus menarik perhatian pada hilangnya paus, pemain kunci dalam kelangsungan hidup kita sendiri," tambahnya.