Pejuang Muslim Ukraina: Rusia juga Adalah Musuh Kami
Kelompok seperti Sektor Kanan menarik minat para pejuang dari negara-negara bekas Uni Soviet. Mereka kebanyakan belum lama ikut berperang di sejumlah lokasi seperti Chechnya, Georgia, dan Nagorno-Karabakh.
"Saya hanya ingin membunuh tentara Rusia," kata seorang pejuang muslim yang membela Ukraina dengan nama panggilan "Ninja".
Ninja sudah berperang membela Ukraina melawan separatis Rusia sejak 2015. Dia berada di garis depan pertempuran pada musim panas lalu bersama unit militer Sektor Kanan, kelompok milisi ultranasionalis.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Siapa yang mengutuk Rusia karena menyerang anak-anak Ukraina, tetapi bersikap mesra dengan Israel? PM Inggris Keir Starmer unggah cuitan kontroversial tentang konflik Ukraina-Rusia hingga ramai disorot di media sosial. Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer baru saja dilantik pada Jumat (5/7) lalu oleh Raja Charles III. Starmer sah terpilih usai Partai Buruh memenangkan 412 suara dari 650 kursi di parlemen pada Pemilu, Kamis (4/7). Dirinya akan menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak. Belum genap satu minggu menjabat, Keir Starmer sudah jadi perbincangan usai cuitannya di akun X pribadinya @Keir_Starmer dinilai penuh kemunafikan.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang terjadi pada pertandingan Vietnam melawan Rusia? Dalam pertandingan melawan Rusia di Stadion My Dinh, Vietnam memutuskan untuk menurunkan Dang Van Lam sebagai kiper sejak awal laga. Kiper berusia 31 tahun ini membuat Filip Nguyen harus puas berada di bangku cadangan. Namun, pada menit ke-61, terjadi insiden konyol di pertahanan Vietnam. Mereka sebenarnya memiliki kesempatan untuk memblokir serangan Rusia, tetapi sebuah umpan kembali dari Vu Van Thanh menjadi malapetaka ketika Dang Van Lam tidak berhasil menyentuh bola. Ia hanya menendang udara, dan bola pun meluncur perlahan menuju gawang Vietnam, menciptakan gol bunuh diri. Ini adalah gol kedua dari total tiga gol yang menandai kemenangan Rusia.
Tak ada hal lain yang paling ingin dilakukan Ninja selain pergi berperang, tapi dia punya masalah: visanya sudah kedaluwarsa.
"Ukraina mendeportasi saya. Begitulah cara pemerintahan mereka memperlakukan warga asing yang berperang demi mereka."
Ukraina menjadi pusat ketegangan antara Moskow dan negara Barat sejak 2014 ketika demonstran menggulingkan presiden pro-Rusia di Ukraina. Rusia menanggapi dengan menyerang Krimea dan mendukung separatis pro-Rusia di sebelah timur Ukraina.
Dikutip dari laman Middle East Eye Januari lalu, ketika pertempuran terjadi, militer Ukraina masih kacau digerogoti korupsi dan bertahun-tahun diabaikan. Pasukan sukarelawan berperan cukup penting dalam melawan Rusia.
Kelompok seperti Sektor Kanan menarik minat para pejuang dari negara-negara bekas Uni Soviet. Mereka kebanyakan belum lama ikut berperang di sejumlah lokasi seperti Chechnya, Georgia, dan Nagorno-Karabakh.
Sosok seperti Ninja sangat bersemangat untuk berperang melawan musuh lama di Moskow.
Ukraina kini sudah menjalankan reformasi dan modernisasi militer. Negara itu mempunyai 250.000 tentara terdaftar yang lebih disiplin, terlatih, dan punya pengalaman perang yang sebenarnya di wilayah sebelah timur.
Ukraina ini juga menerima dana bantuan senilai USD 2,5 miliar dari Washington sejak 2014 dan dilengkapi persenjataan seperti rudal anti-tank presisi Javelin dan drone buatan Turki.
Milisi sukarelawan selama ini dipandang sebagai ancaman bagi stabilitas dan para pejabat di Kiev berusaha mengendalikan mereka. Pasukan asing dikhawatirkan merusak citra Ukraina yang sejak lama ingin bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
Kini sebagian dari tentara asing itu sudah bergabung dengan pasukan Ukraina dan garda nasional.
"Bisa dibilang saya sedang berjihad," kata Ninja menanggapi kekhawatiran para pejabat Ukraina.
"Ada satu hal yang perlu Anda pahami, kami tak hanya kombatan, kami juga muslim dan semua orang takut terhadap segala yang berkaitan dengan ISIS atau Al Qaidah," kata dia menyebut Kiev yang memandang mereka sebagai kaum radikal.
Namun para kombatan muslim tidak hanya berasal dari luar negeri. Ukraina, selain mayoritas adalah Kristen Ortodoks, juga dihuni oleh warga Tatar Krimea, etnis muslim Turki yang jumlah sekitar 280.000 orang. Mereka mencakup 12 persen dari populasi di wilayah nenek moyang mereka di Krimea.
Dan seperti di semenanjung Laut Hitam, kaum Tatar sejak lama berseberangan dengan Moskow. Mereka diusir paksa dari Krimea oleh Stalin pada 1944 dan baru kembali ke Asia Tengah pada 1980-an.
Rusia sejak dulu dituding menindas kaum minoritas yang sebagian besar menentang pencaplokan Krimea. Moskow membantah tuduhan itu dengan alasan mereka hanya menangkapi "teroris".
Kenangan buruk dan ketegangan saat ini membuat kaun Tatar menjadi musuh Moskow.
"Ketika seseorang merebut rumah kalian dan menyakiti keluargamu, kalau kau lelaki sejati, kau akan angkat senjata dan melindungi semuanya sampai titik darah penghabisan," ujar Renat, tentara Tatar yang berasal dari Krimea dan saat ini berada di garis depan pertempuran dengan pasukan Ukraina.
(mdk/pan)