Negara Muslim Ini Bantu Israel Tembak Jatuh Rudal Iran
Iran menembakkan ratusan rudal balistik dan hipersonik ke Israel pada Selasa (1/10) malam.
Ketika Iran menghujani Israel dengan ratusan rudal pada Selasa (1/10), Yordania membantu menembak jatuh rudal Iran agar tidak tembus ke Israel. Pada Rabu (2/10), Yordania mendapat kecaman keras setelah pemerintah mengonfirmasi bahwa mereka menembak jatuh rudal-rudal Iran yang menargetkan Israel pada malam sebelumnya.
Iran menembakkan sedikitnya 180 rudal, menghantam beberapa wilayah Israel. Menurut video yang dilihat Middle East Eye, salah satu rudal meledak di sekitar kantor pusat Mossad di pinggiran utara Tel Aviv. Sejumlah dampak dari serangan rudal ini juga teridentifikasi di Israel tengah, namun militer Israel melarang media lokal dan internasional menerbitkan lokasi detail yang ditargetkan.
"Pasukan Udara Kerajaan Yordania dan sistem pertahanan udara menanggapi sejumlah rudal dan drone yang memasuki wilayah udara Yordania," jelas pernyataan pemerintah, dikutip dari Middle East Eye, Kamis (3/10).
Salah satu video yang dilihat Middle East Eye menampilkan sebuah rudal Iran jatuh di jalan di pinggiran ibu kota Amman.
Pejabat Yordania berdalih mereka menembak jatuh rudal Iran sebagai bentuk pertahanan diri dan melindungi kedaulatan negara mereka.
"Posisi Yordania jelas dan permanen bahwa tidak akan menjadi arena konflik pihak mana pun," kata juru bicara pemerintah dan Menteri Urusan Media, Mohammad al-Momani dalam pernyataannya.
Momani menambahkan, melindungi rakyat Yordania adalah "tanggung jawab utama" kerajaan.
Dikecam Masyarakat
Pernyataan ini dikecam keras masyarakat.
“Jika Yordania yang diutamakan, mengapa mereka terseret ke dalam konfrontasi yang bukan merupakan konfrontasi mereka sendiri?” kata Iyad al-Rantsis, seorang warga negara Yordania kepada MEE.
“Mengapa warga Yordania terkena bahaya demi Zionis dan keamanan serta keselamatan mereka?” katanya.
“Lagi pula, mengapa Yordania menghabiskan kekuatan dan perekonomiannya dengan menembak jatuh rudal yang tidak ditujukan padanya?” lanjutnya.
Penggambaran Yordania sebagai sekutu dan pelindung Israel tampaknya juga telah membuat marah banyak orang di Amman yang, selama berbulan-bulan, telah menyatakan kemarahannya atas perang genosida Israel di Gaza.
“Apa yang kita saksikan kemarin adalah kontradiksi posisi,” kata Mohammed al-Absi, anggota Partai Persatuan Demokrat (Wehda) dan koordinator Gerakan Menolak Normalisasi kepada MEE.
“Ada sentimen masyarakat yang bersukacita atas rudal Iran yang menyerang entitas Zionis (Israel). Namun, menembak jatuh rudal Iran tidak sejalan dengan posisi masyarakat yang mendukung perlawanan di Palestina dan Lebanon,” katanya.
“Apa yang terjadi dengan jatuhnya rudal-rudal tersebut sangat disayangkan, apakah mereka ditembak jatuh oleh pertahanan udara Yordania atau asing. Rudal-rudal ini tidak menargetkan Yordania, jadi mengapa kita menembak jatuh mereka?”
Yordania membangun hubungan diplomatik dengan Israel pada 1994 dan menjalin kerjasama dalam sejumlah isu keamanan regional.