Pemerintah tidak akan gegabah bebaskan WNI disandera Abu Sayyaf
Pemerintah tidak akan gegabah bebaskan WNI disandera Abu Sayyaf. Kelompok penyandera hingga kini masih belum memberikan sinyal atau informasi apapun kepada pihak pemilik kapal maupun pemerintah Indonesia. Pemerintah minta Malaysia untuk turut bertanggung jawab dalam membebaskan WNI yang diculik di Sabah.
Kabar dua pelaut WNI yang diculik di perairan Sabah hingga kini masih menjadi tanda tanya. Pasalnya, kelompok penyandera hingga kini masih belum memberikan sinyal atau informasi apapun kepada pihak pemilik kapal maupun pemerintah Indonesia.
"Ya, kita masih berkoordinasi dengan pemilik kapal. Biasanya kalau diambil di perairan Sabah 3-4 hari baru terjalin komunikasi kepada keluarga atau pemilik kapal. Namun hingga kini kami masih belum menerima informasi apa-apa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir saat menggelar jumpa pers di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (23/11).
Meski begitu berbagai upaya pembebasan telah dilakukan. Termasuk meminta pemerintah Malaysia untuk turut bertanggung jawab dalam membebaskan WNI yang diculik di perairan tersebut.
"Upaya terus dilakukan. Secara teknis, kita juga memanfaatkan aset kita di Filipina Selatan untuk memonitor setiap pergerakan atau perpindahan sandera untuk memberi tekanan dan bernegosiasi," ujar pria yang akrab disapa Tata itu.
Tata menyebut, pembebasan para sandera tidak boleh dilakukan secara gegabah. Sebab apabila pemerintah salah mengambil langkah, maka itu akan membahayakan keselamatan para sandera.
"Kita harus mengerti yang utama adalah keselamatan para sandera. Kita tidak akan gegabah dalam mengambil langkah yang mempertaruhkan keselamatan para sandera," imbuh Tata.
Sebelumnya, dua pelaut WNI diculik di perairan sabah oleh sekelompok orang yang diduga merupakan komplotan Abu Sayyaf.
Penyandera yang beranggota lima orang bersenjata tersebut mengadang kapal pencari ikan yang beroperasi di perairan Sabah dan menculik dua dari 13 WNI yang menjadi ABK kapal tersebut.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Kapan Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia diperingati? Hari peringatan ini dilaksanakan setiap tanggal 6 Februari sebagai bagian dari upaya PBB untuk menghapuskan pemotongan kelamin perempuan.
-
Di mana makam wanita tersebut ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Bagaimana wanita di Denpasar itu menunjukkan kemarahannya kepada kurir? “Hapus, hapus,” ujarnya seraya menepak ke arah ponsel kurir yang tengah merekam.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
Baca juga:
2 WNI kembali disandera Abu Sayyaf, DPR minta keseriusan Filipina
2 WNI diculik, Menhan tak ingin patroli gabungan dinilai gagal
2 WNI Asal Majene dirampok kelompok bertopeng di perairan Malaysia
Kronologi penculikan 2 pelaut WNI oleh Abu Sayyaf di perairan Sabah