Pemimpin Junta Myanmar Pastikan Pemilu Baru Akan Digelar Pada 2023
Pemimpin junta Myanmar menyampaikan pada Minggu, pemilu baru akan digelar dan darurat nasional akan dicabut pada Agustus 2023. Artinya, militer memperpanjang jadwal pemilu baru sejak menggulingkan Aung San Suu Kyi enam bulan lalu.
Pemimpin junta Myanmar menyampaikan pada Minggu, pemilu baru akan digelar dan darurat nasional akan dicabut pada Agustus 2023. Artinya, militer memperpanjang jadwal pemilu baru sejak menggulingkan Aung San Suu Kyi enam bulan lalu.
Negara itu telah berada di dalam kekacauan sejak militer mengkudeta pemimpin sipil pada 1 Februari lalu. Militer juga melakukan tindakan keras bagi para penentang kudeta dan menewaskan lebih dari 900 orang, menurut kelompok pemantau lokal.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Pemilu adalah proses pemilihan umum yang dilakukan secara periodik untuk memilih para pemimpin dan wakil rakyat dalam sistem demokrasi.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
Kebangkitan gelombang virus corona juga menambah kekacauan, di mana banyak rumah sakit tidak memiliki petugas medis karena mendukung gerakan pro demokrasi, dan Bank Dunia memperkirakan perekonomian Myanmar akan anjlok sampai 18 persen.
“Kita akan menuntaskan ketetapan darurat nasional sampai Agustus 2023,” kata pemimpin junta, Jenderal Min Aung Hlaing dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi.
“Saya berjanji menggelar pemilu multipartai tanpa gagal,” lanjutnya, dikutip dari Al Arabiya, Senin (2/8).
Pengumuman jenderal ini akan menempatkan Myanmar dalam cengkeraman militer selama hampir 2,5 tahun. Militer menjustifikasi kudeta dengan menuduh adanya kecurangan pemilu pada November 2020 yang dimenangkan secara telak oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi. Militer juga mengancam akan membubarkan partai tersebut.
Pekan lalu, militer membatalkan hasil pemungutan suara dan mengumumkan telah menemukan lebih dari 11 juta kasus kecurangan pemilih.
Pada Minggu, sekelompok kecil pengunjuk rasa turun ke jalan di seluruh Myanmar, enam bulan sejak kudeta. Pengunjuk rasa di kota Kale di wilayah utara membentangkan spanduk bertuliskan “kekuatan untuk revolusi”. Unjuk rasa juga berlangsung di ibu kota komersial Yangon.
Puluhan ribu PNS dan pekerja lainnya telah dipecat karena ikut dalam unjuk rasa atau mogok untuk mendukung kampanye pembangkangan publik nasional.
Baca juga:
Gugus Tugas yang Didanai Inggris Selidiki Dugaan Pelanggaran HAM Militer Myanmar
“Karena Kami Semua Membenci Rezim Militer dan Ingin Melenyapkannya”
Goyahnya Sistem Kesehatan Myanmar Kembali Dihantam Lonjakan Kasus Covid-19
Sekjen PBB Antonio Guterres Desak Junta Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi
Militer Myanmar Ancam Media Asing yang Sebut Mereka 'Junta' dan Lakukan 'Kudeta'
Junta Militer Myanmar akan Bebaskan 2.000 Tahanan Termasuk Demonstran Anti Kudeta